Setelah memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai dan modal usaha, kini Rumah Yatim area Jabodetabek kembali mengantarkan bantuan biaya hidup kepada Desti dan Herman, anak yatim piatu di Kampung Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Bantuan yang di berikan diantaranya, renovasi rumah serta warung, kasur, kulkas, mesin cuci, kompor, televisi, sembako dan makanan ringan untuk jualan, juga uang tunai sebesar untuk 4 juta rupuah membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Fauzi, salah satu relawan Rumah Yatim Jabodetabek menyampaikan jika semua bantuan yang diberikan berasal dari donasi para donaturdiplatform penggalangan dana resmi Rumah Yatim di donasionline.id. Bantuan tersebut diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka dan memberdayakan mereka yang tengah berjuang berdua untuk menyambung hidup.
"Desti dan Herman hanya hidup berdua, untuk makan sehari-hari mereka mengandalkan dari keuntungan warung kecil-kecilan mereka. Sebelum menerima bantuan tahap pertama dari Rumah Yatim, warung mereka tutup karena modalnya terpakai untuk makan sehari-hari dan biaya pendidikan Desti yang masih duduk di kelas 1 SMP," ujar Fauzi.
Fauzi melanjutkan, Herman sebenarnya sudah lulus SMA, namun ia tidak bisa bekerja dikarenakan ijazahnya masih ditahan pihak sekolah. Agar bisa membantu perekonomian keluarga, Herman bekerja sebagai kuli angkut sayur di pasar, namun penghasilannya masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan harian.
"Alhamdulillah sejak menerima bantuan dari para donatur Rumah Yatim, kondisi ekonomi mereka jauh lebih baik. Sekarang Herman fokus menjaga warung, Alhamdulillah dagangan di warung sudah lengkap dan banyak, untuk makan dan biaya pendidikan Desti sudah terpenuhi," tutur Fauzi.
Tidak hanya itu, berkah bantuan dari para donatur, kini ijazah Herman sudah ditebus. Mereka pun bisa beristirahat di rumah yang nyaman dan aman.
"Alhamdulillah terima kasih kepada para donatur yang telah membantu Desti dan Herman melalui Rumah Yatim. Mereka sangat senang dan bersyukur sekali bisa menerima semua bantuan ini. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan bisa membuat mereka semakin berdaya dan mandiri. Semoga bantuan ini bisa menjadi kebaikan, berkah dan amal jariyah untuk para donatur," paparnya
Diketahui, ibu Desti dan Herman telah meninggal dunia sekitar satu tahun lalu karena penyakit yang dideritanya. Sementara ayah mereka meninggal ketika Desti masih berusia 8 tahun. Warung yang saat ini dikelola mereka merupakan peninggalan dari sang ibu yang sebelumnya membuka warung untuk menghidupi Desti dan Herman.
Author
Sinta Guslia