Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai sebesar Rp.15.500.000; kepada Bahdar (11) anak yatim penjual bensin eceran di Jalan Trans Sulawesi Utara, Kecamatan Lembo, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Selatan.
Bantuan tersebut berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id , diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan Bahdar.
Raut wajah bahagia bercampur haru ditunjukan Bahdar ketika menerima bantuan ini. Kepada tim relawan Rumah Yatim, Bahdar mengatakan akan menggunakan bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, kebutuhan sekolah dan untuk modal usaha.
Tidak lupa, Bahdar mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan dan perhatian padanya.
Sementara itu, menurut penuturan salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan, Yudi, saat ini Bahdar tinggal bersama neneknya disebuah rumah kecil berukuran 6 x4 meter, rumah tersebut hanya berdindingkan triplek bekas, atap seng dan beralaskan tanah. Tidak ada sarana MCK dirumah tersebut.
Ayah Bahdar sudah meninggal dunia semenjak gempa Palu kala itu, sedangkan ibu nya pergi merantau bekerja tanpa kabar hingga saat ini.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bahdar bekerja sebagai penjual bensin eceran keliling sejauh 6 KM. Diketahui, Bahdar keliling jualan setiap pulang sekolah menggunakan sepeda bututnya. Bensin yang dijual Bahdar merupakan milik orang lain, ia hanya diupah 2 ribu perbotolnya. Dalam sehari, Bahdar hanya mampu menjual 4 sampai 2 botol bensin saja, tidak jarang ia pulang dengan tangan kosong karena bensinnya tidak laku terjual.
"Alhamdulillah bantuan biaya hidup, amanah dari para donatur untuk de Bahdar telah tersalurkan. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan bisa membantu mengembangkan usaha de Bahdar. Terima kasih kepada semua donatur yang telah membantu de Bahdar melalui Rumah Yatim, semoga bantuan ini bisa menjadi berkah, ladang pahala dan kebaikan untuk para donatur," tutur Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.
Author
Sinta Guslia