Rumah Yatim area Jabodetabek memberikan bantuan pendidikan berupa perlengkapan sekolah dan uang tunai kepada Fahmi Abdillah (16), anak tangguh di Cilebut Bogor yang rela bekerja jadi buruh ikan tongkol demi membantu ibunya memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bantuan tersebut diberikan langsung oleh tim relawan Rumah Yatim, Hendi, di rumah kontrakan Fahmi, disaksikan ibu dan adiknya.
"Alhamdulillah senang sekali bisa bertemu dengan de Fahmi untuk memberikan amanah dari para donatur. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah, serta bisa meningkatkan semangat de Fahmi dalam menuntut ilmu dan menggapai cita-citanya," ujarnya.
Lebih lanjut, Hendi mengatakan jika sebelum bantuan tersebut diberikan, tim terlebih dahulu mengajak Fahmi ke toko perlengkapan sekolah untuk belanja semua kebutuhan sekolah Fahmi.
Disana Fahmi memilih seragam putih abu, seragam pramuka, tas, kaos kaki, dan alat tulis. Raut wajah bahagia ditunjukan Fahmi saat itu.
"Fahmi sangat senang karena akhirnya ia bisa beli seragam dan tas. Kebetulan seragamnya udah kekecilan. Dia sering diejek temennya. Mudah-mudahan dengan seragam baru ini, Fahmi makin semangat lagi sekolahnya," tutur Hendi.
Adapun untuk bantuan uang tunai nya, nantinya bantuan tersebut akan ditabung Fahmi untuk membeli kebutuhan sekolah lainnya.
"Terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur atas bantuannya, saya sangat senang sekali dapat bantuan ini. Semoga kebaikan para donatur dan tim Rumah Yatim dibalas oleh Allah dengan balasan yang terbaik," kata Fahmi.
Keterbatasan ekonomi keluarga membuat Fahmi harus merelakan waktu bermainnya dengan bekerja sebagai buruh ikan tongkol dengan upah 10 ribu perharinya.
Pekerjaan tersebut ia lakukan setelah pulang sekolah. Untuk sampai ke tempat kerjanya, Fahmi harus berjalan sejauh 2 KM. Rasa lelah ia kubur dalam-dalam demi bisa membantu ibunya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Diketahui, ayah Fahmi sudah lama pergi merantau, namun sampai saat ini ayahnya tidak memberi kabar apalagi memberi nafkah. Supaya dapur tetap mengepul, ibu Fahmi bekerja sebagai petugas kebersihan di Madrasah dengan upah 700 ribu perbulannya. Upah tersebut hanya cukup untuk membayar kontrakan rumah saja.
Sebenarnya Fahmi ingin sekali fokus belajar dan sekolah, namun apa daya, kalau dirinya tidak bekerja, ia, ibu dan adiknya tidak akan makan.
Fahmi sudah bekerja di tempat pengolahan ikan tongkol selama dua tahun. Ini merupakan inisiatif Fahmi untuk membantu ibunya. Setiap hari ia berdoa semoga bisa terus sekolah dan bisa menjadi orang sukses, agar ia bisa membanggakan dan membahagiakan ibu dan adiknya.
Author
Sinta Guslia