Sungguh malang nasib yang harus dialami Devi. Diusianya yang masih sangat muda yakni 12 tahun, Devi hidup tanpa sosok ibu ayah dan harus berjuang keras demi bisa makan dan terus sekolah.
Setiap hari tepatnya setelah pulang sekolah, anak tangguh ini bergegas jualan koran keliling di jalan raya menggunakan sepeda yang disewanya seharga 3 ribu rupiah. Penghasilan yang didapat Devi tidak menentu, namun seringnya ia hanya mendapat 8 ribu rupiah, itu belum dipotong dengan biaya sewa sepeda.
Nantinya uang tersebut Devi gunakan untuk membeli makan dan sisanya ditabung untuk membeli perlengkapan sekolah.
Kepada tim relawan Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan, Devi bercerita jika saat ini dirinya tinggal bersama bibi dan ponakannya disebuah kontrakan kecil di Jalan Nuri Lorong 300, Kelurahan Mariso, Kecamatan Mariso, Kota Makassar.
Bibi Devi sehari-harinya bekerja sebagai buruh cuci piring disebuah warung makan kecil dekat kontrakan dengan upah 25 ribu perharinya. Upah tersebut digunakan sang bibi untuk bayar kontrakan, listrik, air, makan dan biaya sekolah anaknya.
"Penghasilan bibi itu seringnya ga cukup buat makan, jadi aku bantu dari jualan koran ini. Penghasilan bibi juga ga cukup buat beli perlengkapan sekolah aku, jadi aku harus usaha sendiri biar bisa terus sekolah," ujarnya.
Devi melanjutkan jika setelah jualan koran, ia tidak langsung pulang ke kontrakan, melainkan pergi dulu ke makam sang ibu untuk bercerita dan berdoa. "Aku suka ke makam ibu biar seperti anak lain yang bisa cerita ke ibunya, tidak lupa aku juga doain ibu biar ibu tenang di alam kubur dan menjadi penghuni surga," ungkapnya.
Sebagai bentuk bentuk kepedulian dan kasih sayangnya, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan memberikan bantuan pendidikan berupa beasiswa uang tunai, seragam merah putih, pramuka, tas, buku, sepatu dan alat tulis untuk Devi.
Semua bantuan ini berasal dari donasi para donatur di platform donasionline.id
"Alhamdulillah Devi sangat senang ketika menerima bantuan ini, kata Devi baru kali ini dirinya menerima bantuan dengan jumlah banyak. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan bisa membantu memenuhi hidup hidup dan pendidikan Devi," ujar Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.
Diakhir, Yudi mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur yang telah membantu Devi melalui Rumah Yatim. Ia berharap bantuan ini bisa menjadi ladang pahala, berkah dan kebaikan untuk para donatur.
Author
Sinta Guslia