Kisah perjuangan hidup dalam keterbatasan datang dari seorang lansia tangguh bernama Dasem (60), atau sering disapa mbah Dasem. Warga Karangjambu, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal.
Diusia senjanya, mbah Dasem masih harus bekerja keras demi menafkahi suaminya yang sakit dan kedua anaknya, Desi (27th) dan Winardi (30th) yang mengidap gangguan jiwa. Setiap hari, lansia ini rela jalan kaki jauh untuk mencari rongsokan dengan penghasilan 15 ribu perminggunya.
Selain mencari rongsokan, mbah Dasem pun mencari tambahan penghasilan dengan menjadi buruh tani. Namun meskipun begitu penghasilannya masih belum cukup untuk makan sehari-hari.
Kepada tim Rumah Yatim Jawa Tengah, mbah Dasem bercerita jika selain untuk makan, penghasilannya pun harus disisihkan untuk biaya transportasi membawa obat kedua anaknya ke puskesmas Kalibakung.
"Setiap bulannya mbah dan kedua anak mbah harus ke Puskesmas mengambil obat, tapi biaya ojek kesana plus makan selama disana itu harus ada 100 ribu. Uang segitu mbah jarang sekali ada, jangankan untuk itu, untuk makan aja sering kesulitan," tutur mbah Dasem.
Merespon kondisi tersebut, Rumah Yatim cabang Jawa Tengah melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan bingkisan buah untuk mbah Dasem dan keluarhanya.
Bantuan tersebut diterima Mbah Dasem dengan penuh haru. "Alhamdulillah ya Allah, terima kasih Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan ini. Mbah sangat senang, bantuan ini sangat berarti untuk mbah dan keluarga. Semoga gusti Allah membalas semua kebaikan Rumah Yatim dan donatur," tutur mbah Dasem.
Sementara itu menurut Saefudin, kepala cabang Rumah Yatim Jateng, bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban serta membantu memenuhi kebutuhan hidup nenek Sarwi dan keluarganya.
"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur telah disalurkan kepada mbah Dasem. Semoga bantuan ini bisa menjadi berkah serta pahala untuk para donatur, dan menjadi manfaat untuk mbah Dasem sekeluarga," tutupnya.
Author
Sinta Guslia