Pada Senin, (18/12/23) Rumah Yatim regional Jabodetabek telah melaksanakan program peduli sesama terhadap Sabil.
Tim relawan Rumah Yatim regional Jabodetabek juga melaksanakan pendampingan poli syaraf, poli anak dan ortopedi di Rumah Sakit PMI Bogor.
Sabil mengidap penyakit Hidrosefalus sejak didalam usia kandungan sang ibu mencapai 7 bulan. Sabil adalah anak dari Bapak An’an (36) tinggal di daerah Katulampa, Bogor Jawa Barat yang saat ini berprofesi sebagai driver ojol harus kerja ekstra banting tulang untuk pengobatan dan kesembuhan putra tercintanya.
Pak An’an mulai bekerja pada pagi hari pukul 06.00 pagi sampai 10.00 malam, semua dilakukan demi kesembuhan sang anak. Sering sekali Pak An’an sepi penumpang dan pulang tidak membawa uang. Apabila sedang ramai pak An’an hanya mengantongi uang 50 ribu belum untuk beli bensin dan makan di jalan.
Motor yang ia gunakan saat ini bukan milik pribadi, namun milik orang lain yang ia sewa dengan harga sewa 20 ribu perhari. Sekarang ini Pak An’an tinggal di kontrakan yang sangat kumuh bersama istri tercinta dan buah hatinya. Hingga sekarang beliau masih memiliki tunggakan uang kontrakan, hampir 3 bulan sebesar 1,8 juta.
Anak satu-satunya yang ia dambakan saat ini mengalami penyakit hidrosefalus dan bukan hanya itu Sabil pun mengalami penyakit epilepsi, cerebral palsy dan katarak.
Untuk penyakit hidrosefalusnya telah dilakukan tindakan pemasangan selang v-shunt di usianya 4 bulan dan tindakan itu dilaksanakan dengan menggunakan biaya BPJS. Tetapi dengan itu ada beberapa obat yang tidak tercover oleh BPJS seperti vitamin, selang V-shunt yang seharga 12 juta dan susu untuk gizi.
Penyakit epilepsi yang diderita Sabil saat ini datang begitu saja bahkan cerebral palsy yang sekarang ia alami juga ikut merambat ke tubuhnya.
Sabil sekarang mengalami gangguan pada mata, pihak dokter menganjurkan untuk dilakukan tindakan operasi untuk penyempurnaan dan penyembuhan pada bagian kornea mata, sebab jika tidak dioperasi Sabil akan mengalami kebutaan permanen. Namun karena terkendala biaya, pak An’an beserta istri memutuskan untuk belum melakukan tindakan operasi sekarang ini.
Untuk penyakit cerebral palsy juga setiap 1 minggu sekali dilakukan tindakan terapi di rumah singgah khusus therapy dan sudah ada perkembangan walaupun tidak begitu signifikan.
Pak An’an bersama istrinya sampai rela menjual barang berharga milik pribadinya, seperti motor satu-satunya, emas sang istri, telepon dan kompor gas demi pengobatan Sabil dari kecil sampai saat ini.
Dengan diberikannya program peduli sesama dari Rumah Yatim regional Jabodetabek, pak An'an sangat bersyukur sekali akhirnya ada yang membantu untuk penyembuhan Sabil.
Pak An'an pun menyampaikan terimakasih kepada tim relawan Rumah Yatim regional Jabodetabek yang telah membantu dan peduli akan kesembuhan Sabil serta kepada para donatur yang telah berbagi rezekinya melalui program ini.
Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat untuk Sabil dan penyakit yang dideritanya segera disembuhkan oleh Allah SWT.
Ayo kita selalu dukung aksi kebaikan para relawan dan juga program-program yang ada di Rumah Yatim dengan memberikan infaq, sodaqoh serta tunaikan zakat di rumah-yatim.org silahkan klik tombol donasi.
Author
Ridho Nur Hidayatulloh