Menjadi buruh kupas bawang merupakan pekerjaan sehari-hari Fitri Anisa (11) dan Amat (12) setiap pulang sekolah. Mereka melakukan semua itu demi membantu sang ibu yang saat ini tengah berjuang seorang diri dalam membesarkan mereka.
Setahun lalu, ayah dari Fitri dan Amat meninggal duni karena kecelakaan kerja. Sejak saat itu pula, kondisi perekonomian mereka semakin sulit.
"Sejak bapak meninggal, ibu kerja jualan koran demi kami. Penghasilan yang didapat ibu sedikit dan seringnya kurang untuk makan dan bayar kontrakan rumah. Kami tidak tega melihat ibu kerja sendirian, untuk itu kami bantu ibu, kami ikhlas bantu ibu," ujar Fitri kepada tim relawan Rumah Yatim cabang Batam.
Ia melanjutkan, penghasilan yang didapat bersama sang adik Amat tidak banyak dan tidak menentu, tergantung banyak tidaknya bawang yang sudah dikupas. Persatu kilogram bawang kupas, merek diupah 3 ribu rupiah.
Agar bisa membawa uang banyak, Amat sang adik rela kerja jadi kuli angkut bawang dengan upah 2 ribu per sekali angkut.
"Alhamdulillah kami senang membantu ibu, jadi kami tidak cape kalo kerja. Penghasilan kami selalu diserahkan kepada ibu untuk membeli beras atau tambahan bayar kontrakan, perbulannya ibu harus membayar kontrakan sebanyak 800 ribu," tutur Fitri.
Meski hidup dalam keterbatasan ekonomi dan jarang sekali membeli perlengkapan sekolah maupun jajan, Fitri dan Amat tidak pernah banyak mengeluh atau minder sekolah. Mereka justru sangat bersemangat ingin sekolah sampai perguruan tinggi dan menjadi orang sukses supaya bisa membanggakan kedua orng tua dan mengubah kondisi ekonomi keluarga.
Sebagai bentuk dukungan, Rumah Yatim cabang Batam memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai untuk Fitri dan Amat. Bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id . Diharapkan bantuan ini bisa memberikan manfaat dan berkah untuk Fitri, Amat dan ibunya. Serta bisa mendukung pendidikan mereka.
"Alhamdulillah Fitri, Amat dan ibunya sangat senang dan bersyukur bisa menerima bantuan ini. Tidak lupa mereka pun mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur yang telah membantu mereka melalui Rumah Yatim. Semoga bantuan ini bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur," tutur Saeful Malik, kepala cabang Rumah Yatim Batam.
Author
Sinta Guslia