Kisah pilu dialami seorang perempuan lanjut usia (lansia) bernama Rohani (80) di Kota Surabaya, Jawa Timur. Di tengah kondisi fisik yang lemah dan kondisi ekonomi yang terbatas, ia harus merawat anaknya Muhaemin (30) yang divonis orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
Rohani dan anaknya tinggal di kontrakan kecil berukuran 3x3 meter di Kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan bayar kontrakan sebanyak 350 ribu, lansia ini bekerja sebagai penjual balon keliling.
Diketahui, balon yang dijual Rohani merupakan milik orang lain, ia hanya membantu menjualkannya dan mendapat keuntungan 500 sampai 2.000 rupiah saja perbalonnya.
Seharian jualan balon, Rohani hanya membawa uang 10-25 ribu. Tapi tidak jarang juga balon yang ia bawa tidak laku sama sekali.
Demi bisa membayar kontrakan, Rohani dan anaknya sering hanya makan dengan nasi dicampur garam saja. Ketika jualan ia hanya membawa air putih dan roti kecil agar tidak lemas dijalan.
Mengetahui kondisi tersebut, Rumah Yatim cabang Jawa Timur melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci untuk Rohani dan anaknya.
Bantuan tersebut diterima mereka dengan penuh sukacita dan antusias. "Nek Rohani sebelumnya tidak pernah menyangka akan menerima bantuan dengan jumlah banyak, berkali-kali nenek dan anaknya mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur. Sebelum tim pulang, nenek dan anaknya berdoa untuk kebaikan Rumah Yatim dan para donatur," tutur Asep, salah satu relawan Rumah Yatim Jatim.
Ia berharap, bantuan yang diberikan bisa memberikan banyak manfaat, berkah serta bisa membantu memenuhi kebutuhan Rohani dan anaknya selama beberapa bulan kedepan.
"Mudah-mudahan bantuan ini bisa menjadi berkah dan ladang pahala untuk para donatur yang telah membantu nek Rohani melalui Rumah Yatim," tutup Asep.
Author
Sinta Guslia