Sudah tiga tahun tepatnya setelah suaminya meninggal, nenek Rohana (70) hidup sebatang kara di sebuah rumah sederhana di Kampung Agas, Kelurahan Tanjung Uma, Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam.

Untuk memenuhi kebutuhan harian, lansia ini mencari nafkah dengan berjualan sayur keliling milik orang lain dengan upah 5 sampai 15 ribu rupiah.

Namun udah beberapa bulan kebelakang ini nek Rohana tidak bisa jualan keliling dikarenakan tidak bisa berjalan. Kakinya lemas dan mengecil, untuk sekedar berdiri saja ia kesulitan, apalagi berjalan jauh. Kini nek Rohana hanya bisa ngesot untuk berpindah tempat dan hanya bisa jualan sayur di depan rumahnya saja

Kondisi nek Rohana Birin yang melemah ternyata berpengaruh besar pada penghasilan. Jika sebelumnya ia bisa mendapat penghasilan sampai 15 ribu, kini mentok hanya 5 ribu rupiah saja. Karena hal ini, nek Rohana seringkali kesulitan untuk membeli beras dan hanya bisa minum air putih untuk mengganjal perut kosongnya.

Saat ini, satu-satunya keinginan nek Rohana adalah bisa makan setiap hari dengan makanan yang sehat dan enak.

Sebagai bentuk perhatian dan kepeduliannya, Rumah Yatim cabang Kepulauan Riau menyambangi kediaman nek Rohana untuk menyalurkan bantuan biaya hidup berupa santunan uang tunai dan bahan pokok. 

"Alhamdulillah nek Rohana sangat senang dan bersyukur bisa menerima bantuan ini. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan manfaat, berkah dan kebahagiaan, serta bisa membantu memenuhi kebutuhan beliau sampai beberapa bulan kedepan," tutur Saepul Malik, kepala cabang Rumah Yatim Kepri.

#pejuangkebaikan mari bersama kita lanjutkan aksi kebaikan ini, agar semakin banyak lagi masyarakat prasejahtera yang terbantu dan merasakan manfaat serta berkahnya. Salurkan donasi terbaikmu di Rumah Yatim.