Rumah Yatim area Jabodetabek yang diwakili tim relawannya kembali menyambangi Diandra (14) atau sering disapa Andra, di sekolahnya MTs Unwanul Khairiyah, Jl. Masjid Jami ' Al-Huda, Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok.
Dalam sambangannya, tim relawan Rumah Yatim mengajak Andra menemui bagian keuangan untuk melunasi semua biaya pendidikannya sampai lulus MTs.
"Alhamdulillah kami sangat senang sekali bisa kembali menyampaikan Amanah dari para donatur untuk Andra. Kali ini amanah nya berupa beasiswa pendidikan sebesar 17 juta yang akan digunakan untuk melunasi semua biaya pendidikan Andra sampai lulus MTs, untuk membeli perlengkapan sekolah dan kebutuhan Andra lainnya," tutur Hendi, salah satu relawan Rumah Yatim Jabodetabek.
Ia melanjutkan jika Andra terlihat sangat bahagia karena banyak orang baik yang peduli dan mendukung pendidikannya. Andra pun berjanji akan meningkatkan lagi semangatnya dalam menuntut ilmu, berprestasi dan menggapai cita-citanya.
"Alhamdulillah Andra sangat senang dan bersyukur bisa menerima semua bantuan ini. Terima kasih kepada semua donatur yang telah membantu Andra melalui Rumah Yatim, semoga Allah membalas semua kebaikan para donatur dan mengabulkan doa baik para donatur," ujar Hendi.
Tangguh, mungkin pantas disematkan kepada Diandra (14) atau sering disapa Andra, warga Margonda, Depok.
Di usia yang masih belia, Andra tak hanya harus melanjutkan pendidikan, tapi juga harus mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya pendidikannya.
Setiap memasuki jam istirahat, Andra selalu keliling kelas untuk menjajakan keripik jualannya. Penghasilan yang didapat setiap harinya tidak menentu, jika pembeli ramai, ia bisa mendapat keuntungan sebanyak 15 ribu. Jika sedang sepi, ia hanya mendapat keuntungan lima ribu saja.
"Kalo di sekolah gak laku, Andra sering jualan keliling pas pulang sekolah sekalian pulang ke rumah. Walaupun gak banyak yang laku, tapi lumayan buat makan di rumah." ujar Andra, kepada relawan Rumah Yatim Jabodetabek.
Saat ini Andra tinggal bersama nenek dan kakeknya. Ibu Andra telah meninggal dunia sejak 2010 lalu karena penyakit komplikasi yang diderita. Sedangkan, sang ayah pergi meninggalkannya begitu saja tanpa kabar sama sekali.
Kakek Andra sudah tidak bisa bekerja karena faktor usia dan kesehatan, sementara sang nenek berjualan keripik keliling dan menjual sayur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penghasilan sang nenek sangat tidak menentu dan kecil sehingga seringkali tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Andra berinisiatif jualan keripik karena tidak tega melihat neneknya bekerja sendiri. Selain itu, jualan keripik menjadi bentuk ikhtiarnya supaya bisa terus sekolah dan menggapai cita-cita.
Sedih tentu dirasakan oleh Andra. Sering terbesit di benaknya rasa iri melihat teman-temannya yang merasakan kasih sayang ayah dan ibu, serta hidup berkecukupan.
Pejuang kebaikan terima kasih telah membantu Andra melalui Rumah Yatim. Semoga bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Andra, serta menjadi ladang pahala dan berkah untuk para donatur.
Mari lanjutkan aksi kebaikan ini, karena diluar sana masih banyak anak-anak yang membutuhkan dukungan dari kita semua. Salurkan donasi terbaikmu melalui Rumah Yatim.
Author
Sinta Guslia