Home / Rubrik / Berita

Pengorbanan Udin yang Rela Putus Sekolah Demi Kesembuhan Ibu dan Pendidikan Adiknya

gambar-headline
Sulawesi Selatan Post Views: 38

Udin (12) hanya sekolah sampai SD saja, dia memilih berhenti sekolah demi bisa mencari nafkah untuk lesembuhan ibu dan pendidikan adiknya. Kondisi sang ibu yang sakit ditambah statusnya sebagai anak yatim memaksanya untuk memilih pilihan besar tersebut.

 

Setiap hari Udin bekerja sebagai pemulung dengan penghasilan 6 sampai 10 ribu rupiah perharinya. 

 

"Sejak memutuskan untuk ga lanjut sekolah, saya memilih kerja jadi pemulung di kota Makassar bareng bibi yang juga kerja memulung. Kalo ibu dan adik tinggalnya di Kabupaten Jeneponto. Tiap bulan saya kirim uang 200 ribu buat mereka," ujar Udin.

 

Lebih lanjut, Udin mengatakan jika dirinya rela makan sehari sekali demi bisa menafkahi ibu dan adiknya. "Saya kan sekarang jadi pengganti bapak, jadi saya harus banyak berkorban untuk ibu dan adik. Tiap hari saya selalu berdoa supaya Allah ngasih saya rezeki banyak biar bisa bawa ibu berobat dan menyekolahkan adik sampai perguruan tinggi," tuturnya.

 

Diketahui, Udin bekerja dari siang sampai sore. Setiap paginya ia mengasuh anak bibi, dimana setiap pagi sampai siang, bibinya pergi memulung. Uang hasil dari memulung selalu ditabung Udin di celengan dan dibuka setiap sebulan sekali untuk dikirim ke ibunya.

 

Dalam hati kecilnya, Udin ingin sekali bisa kembali sekolah, namun ia sadar betul akan kondisinya saat ini.

 

Merespon hal tersebut, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan memberikan bantuan biaya hidup berupa bahan pokok, pelanggan mandi mencuci, baju lebaran, dan uang tunai untuk Udin. Bantuan tersebut diserahkan di kediaman bibi Udin di Kota Makassar.

 

Novi, kepala cabang Rumah Yatim Sulsel mengatakan jika semua bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id . Diharapkan bantuan ini bisa meringankan beban dan membantu memenuhi kebutuhan Udin selama beberapa bulan kedepan.

 

Lebih lanjut, Novi mengatakan jika Udin terlihat sangat senang ketika menerima bantuan ini. "Udin udah ga sabar ingin segera pulang kampung supaya bisa membawa sebagian dari bantuan ini kepada ibunya. Saking senangnya ia tidak berkali-kali mengucapkan terima kasih serta mendoakan kebaikan Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan ini," tutur Novi.

 

Ia berharap, kedepannya Udin bisa melanjutkan pendidikannya melalui jalur pendidikan kesetaraan atau dikenal dengan istilah kejar paket. Agar ia mendapatkan kesetaraan pendidikan dan mendapatkan ijazah yang diakui. Nantinya Ijazah tersebut bisa digunakan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau melamar pekerjaan.

 

"Insya Allah kami akan berikhitiar membantu jika Udin berkeinginn melanjutkan pendidikannya, kami ingin Udin bisa mendapat pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik, "tambah Novi.

 

 

 


Author

img-author

Sinta Guslia

2 tahun yang lalu