Sejak ditinggal meninggal ibu dan diterlantarkan ayahnya, Shafa Aulia (10) hidup bersama neneknya di sebuah gubuk kecil di Desa Kuala Mandor B, Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Setiap hari, anak tangguh ini disibukan dengan berbagai kegiatan seperti bekerja sebagai penoreh karet, sekolah, belajar dan membuat atap dari daun sagu.
Kepada tim relawan Rumah Yatim cabang Kalimantan Barat, Shafa mengatakan jika sebelum sekolah, ia membantu neneknya menoreh karet. Penghasilan yang didapatnya tidak banyak yakni 50 pertiga hati. Setelah pulang sekolah, ia kembali membantu neneknya menganyam daun sagu untuk dijadikan atap. Perlembar atap daun sagu ini dijual seharga 1.500 rupiah, dalam sebulan hanya 20 lembar atap yang terjual.
Meski melelahkan, Shafa mengaku tidak pernah mengeluh dan menyerah. Dengan semangat tinggi, ia selalu semangat menjalani hari-harinya. "Kata Shafa, dia ga mau nyusahin neneknya yang sudah merawatnya dari kecil, jadi sebisa mungkin dia akan membantu neneknya. Ketika udah besar, Shafa ingin menjadi orang sukses supaya bisa membahagiakan neneknya," ujar Nimas Amalia Ulfa, salah satu relawan Rumah Yatim Kalbar.
Lebih lanjut, Nimas mengatakan jika sehari-harinya Shafa dan neneknya hidup dalam keterbatasan ekonomi. Mereka sering sekali makan hanya dengan nasi dicampur garam saja, jika ingin membeli perlengkapan sekolah, shafa harus menabung uang jajannya setiap hari.
"Shafa dikasih uang jajan sama neneknya sehari 3 ribu, tapi di ga pernah jajan, dia lebih memilih untuk menabungnya biar bisa beli perlengkapan sekolah. Shafa sadar betul jika penghasilan dari menoreh karet dan membuat atap daun sagu tidak akan cukup untuk membeli perlengkapan sekolah, untuk itu, ia rela tidak jajan demi bisa membeli perlengkapan sekolah yang dibutuhkannya," tuturnya.
Sebagai bentuk kepedulian dan perhatiannya, Rumah Yatim cabang Kalimantan Barat memberikan bantuan perlengkapan sekolah dan bahan pokok untuk Shafa. Bantuan ini diserahkan langsung di sekolah Shafa, MI Nurul Muttaqin.
"Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan bisa meningkatkan semangat Shafa dalam menuntut ilmu maupun membantu neneknya mencari nafkah, semoga kedepannya Rumah Yatim bisa kembali membantu anak tangguh ini," ujar Nimas.
Raut wajah bahagia terlantar dari Shafa ketika menerima bantuan ini. Sembari berkaca-kaca, ia mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan ini.
"Alhamdulillah sekarang aku udah punya tas baru bahkan sama alat tulisnya, terima kasih Rumah Yatim dan donatur atas bantuannya. Sudah lama banget aku pengen beli tas baru karena tas ini sudah robek, uang tabunganku masih belum cukup untuk membeli tas baru. Terima kasih juga bantuan sembakonya, nenek pasti senang pas tau aku dapet semua bantuan ini. Terima kasih, semoga Allah membalas semua kebaikan Rumah Yatim dan para donatur,"
Author
Sinta Guslia