Dilansir Kemenkes.go.id Dalam data yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2021, kematian akibat penyakit jantung mencapai angka 17,8 juta kematian atau satu dari tiga kematian di dunia setiap tahun disebabkan oleh penyakit jantung. Untuk di Indonesia sudah dilakukan Berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukan tren peningkatan  penyakit jantung yakni 0,5% pada 2013 menjadi 1,5% pada 2018. Tentunya harus ada gerakan untuk mengubah pola ini, agar kualitas kesehatan masyarakat Indonesia lebih meningkat dan dapat melakukan kegiatan yang lebih produktif. Nah hal-hal dibawah ini lah yang harus di hindari agar kesehatan jantung kita dapat terjaga : 

1. Daging Merah Berlemak, konsumsi daging merah secara berlebih dapat tingkatkan resiko sakit jantung karena andungan kolesterolnya tinggi, sebagai alternatif anda dapat memenuhi kebutuhan protein dari daging tanpa lemak , ikan, tahu tempe, serta kacang-kacangan.
2. Makanan Yang Di Goreng karena mengandung kalori serta trans fat yang tinggi, sebagai alternatif dapat menikmati hidanganini dalam jumlah kecil atau menggantinya dengan kripik yang di proses dengan air fryer karena menggunakan minyak yang lebih sedikit.
3. Merokok, merokok dapat menjadi salah satu penyebab penyakit cardiovaskular karena bahan kimia aktiif yang terkandung di dalamnya seperti nikotin dan karbon monoksida.
4. Kurang Tidur, Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular pada orang yang kurang tidur diduga disebabkan oleh kurangnya waktu tidur dapat menyebabkan peningkatkan aktivasi saraf simpatetik sehingga menyebabkan naiknya tekanan darah dan membuat jantung berdebar-debar. Selain itu kurang tidur juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan peningkatan kolesterol di dalam darah.

Tetap terapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap harinya, dan rutin melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk memantau kondisi jantung. Sehingga dengan demikian, tindakan pencegahan dapat dilakukan sedini mungkin.