Muhammad Razul Hamsu (7) atau sering disapa Hamsu, rela jualan layangan keliling setiap pulang sekolah demi bisa membantu kakeknya mencari nafkah. Meski penghasilan yang didapatnya tidak menentu, kadang 10 ribu, 15 ribu bahkan hanya 5 ribu, Hamsu tidak pernah menyerah dan mengeluh dalam berjualan.
"Aku jualan layangan biar bisa meringankan beban kakek yang sudah kerja keras merawat dan memenuhi kebutuhan aku, uang hasil jualannya sebagian besar aku tabung buat beli perlengkapan sekolah dan sisanya aku simpan buat jajan di sekolah," terang Hamsu.
Lebih lanjut, Hamsu mengatakan jika setelah jualan, ia melanjutkan kegiatannya dengan membantu kakeknya membuat layangan untuk dijual besoknya.
Diketahui, sejak berusia satu tahun atau setelah ditinggal meninggal ayah dan diterlantarkan ibunya, Hamsu tinggal dah dirawat oleh kakeknya di sebuah rumah sederhana di Jalan Nuri Lr.300, Kelurahan Mariso, kecamatan Mariso, Kota Makassar. Sehari-hari kakek Hamsu bekerja serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu.
Hidup tanpa sosok ibu ayah ditengah keterbatasan ekonomi membuat Hamsu tumbuh menjadi anak yang tangguh, mandiri dan memiliki rasa tanggung jawab tinggi. Meskipun begitu, tidak jarang ia menangis karena ingin seperti anak lainnya yang disayangi dan manja oleh kedua orang tuanya.
Sebagai bentuk kepedulian dan perhatiannya, Rumah Yatim melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako, bingkisan buah dan perlengkapan mandi mencuci untuk Hamsu dan kakeknya.
Bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban serta membantu memenuhi kebutuhan hidup Hamsu dan kakeknya selama beberapa bulan kedepan.
"Alhamdulillah de Hamsu dan kakeknya sangat senang bisa menerima bantuan ini. Tidak lupa mereka pun mengucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim dan donatur yang telah memberikan bantuan," ucap Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulsel.
Ia berharap, bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat serta berkah untuk Hamsu dan kakeknya. Juga menjadikan pahala, kebaikan dan berkah untuk semua donatur Rumah Yatim yang telah membantu Hamsu melalui Rumah Yatim.
Author
Sinta Guslia