Sejak diterlantarkan suaminya 10 tahun lalu, Sugiarti harus berjuang seorang diri untuk memenuhi kebutuhan harian, pendidikan anak dan kesembuhan ibunya yang sakit stroke.
Setiap hari, wanita tangguh ini bekerja serabutan dengan penghasilan yang sangat tidak menentu, tergantung banyak tidaknya warga yang meminta jasa padanya.
Kepada tim relawan Rumah Yatim Jawa Tengah, ia bercerita jika dulu sebelum kerja serabutan dirinya bekerja sebagai buruh di pabrik. Saat itu kondisi keuangan belum terbatas seperti saat ini.
"Dulu saya kerja di pabrik mas, Alhamdulillah gajinya lumayan jadi bisa nyekolahin anak di SMK bagus. Tapi sejak di PHK, saya kerja serabutan. Jangankan untuk bayar sekolah anak, untuk makan aja sering kurang. Saya kasihan sama anak yang harus nunggak biaya sekolah selama 4 bulan, kasihan juga sama ibu yang ga bisa berobat karena ga ada uangnya," tutur Sugiarti.
Merespon hal tersebut, Rumah Yatim cabang Jawa Tengah melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa santunan uang tunai dan sembako untuk Sugiarti. Bantuan ini langsung diberikan dikediaman Sugiarti, Kelurahan Slerok, Kecamatan Tegal Timur
Kota Tegal.
Diharapkan bantuan ini bisa memberikan banyak berkah, meringankan beban Sugiarti serta membantu memenuhi kebutuhan hidup Sugiarti dan keluarganya selama Ramadhan sampai lebaran nanti.
"Alhamdulillah terima kasih kepada Rumah Yatim dan semua donatur atas bantuannya. Saya sangat senang sekali menerima, semoga Allah membalas semua kebaikan Rumah Yatim dan donatur," tutupnya.
Author
Sinta Guslia