Usia mbah Sarto memang sudah tidak muda lagi yakni 86 tahun, namun diusia itu ia masih harus banting tulang untuk bertahan hidup. Di sebuah rumah sederhana di Desa Surengede RT 2 RW 6, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mbah tinggal seorang diri.
Meski tubuhnya sudah sangat lemah dan mudah lelah, mbah Sarto tetap jualan demi bisa menyambung hidup. Setiap hari, dari pukul 8 pagi sampai pukul 7 malam, mbah keliling jualan cilok buatannya. Cilok itu dibawanya dengan cara dipanggul, jika banyak yang beli, ia akan mendapat keuntungan 20 ribu rupiah, namun jika tidak, ia hanya mendapat keuntungan 5 ribu bahkan tidak sama sekali.
Kepada tim relawan Rumah Yatim Yogyakarta, mbah Sarto bercerita jika dirinya sudah seminggu ini tidak bisa jualan karena sakit. Selama sakit, ia menggunakan uang hasil jualan dan modal jualannya untuk membeli makan dan obat.
"Sekarang uang hasil jualan dan modal jualan mbah udah habis buat beli obat dan makan, obat pun udah habis dan mbah tidak bisa beli obat lagi karena ngga punya uang," tuturnya.
Lebih lanjut, mbah Sarto mengatakan jika istrinya sudah lama meninggal dan anaknya pergi merantau. "Sejak istri meninggal dan anak merantau, mbah hidup sendiri, kalo sakit ngga ada yang ngurus, ngga bisa kerja juga, buat makan harus beli sendiri, kalo uang habis ya minum air aja atau makan makanan pemberian dari tetangga," terangnya.
Sebagai bentuk kepedulian dan perhatiannya, Rumah Yatim cabang Yogyakarta memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci untuk mbah
Sarto.
Semua bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id . Diharapkan bantuan ini bisa memberikan kebahagiaan, meringankan beban, serta membantu memenuhi kebutuhan hidup, modal usaha dan pengobatan mbah Sarto.
"Alhamdulillah mbah Sarto terlihat sangat senang dan terharu ketika menerima bantuan ini. Tidak lupa beliau pun mengucapkan terima kasih dan mendoakan untuk kebaikan para donatur yang telah membantunya. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan berkah dan kebaikan untuk semuanya," ujar Jajang Khoeruman, kepala cabang Rumah Yatim Yogyakarta.
Author
Sinta Guslia