Rumah Yatim area Jabodetabek berhasil menyalurkan program bantuan biaya hidup kedua untuk Pak Suarja pada hari ini Rabu, (17/05/23).
Keterbatasan fisik tidak menjadi alasan untuk Pak Suarja, Ia tetap bekerja keras walaupun kedua kakinya cacat sejak lahir dan bicaranya tidak normal.
Ia berjalan menuju salah satu pengrajin kelapa dengan jalan merangkak yang jaraknya sekitar 500 meter buatnya merupakan perjuangan yang begitu berat, menggunakan kedua tongkat sebagai kekuatan untuk mengakat tubuhnya, sedangkan alat sebagai menahan rasa sakit pada dengkulnya, Ia rakit sendiri sepatu yang terbuat dari kain bekas lalu diikatkan dibagian lutut.
Upah yang didapat ialah dari batok yang ia kumpulkan dan dijual dengan harga Rp 250/kg, dalam sehari Ia bisa mengumpulkan 20 kg batok kelapa.
“Paling dalam sehari bisa mengupulkan 20kg dan harus bekerja dari jam 8 pagi hingga jam 3 sore," ucap Pal Suarja.
Hasil kerja keras menjadi pencongkel daging kelapa, ia mendapat upah sebesar Rp.5000 dan Ia kumpulkan selama 1 minggu, dengan uang sebesar Rp 35000 per minggu Ia berikan kepada ibunya untuk beli beras.
Pak Suarja ialah anak pertama dari 6 bersaudara, semua adiknya sudah menikah dan tinggal masing-masing, bukan tidak menjadi ingin anaknya yang lain meringankan beban kakaknya tetapi kehidupan mereka juga tidak jauh berbeda.
Ketika ibunya sering sakit-sakitan karena faktor usia dan sudah tidak mampu lagi bekerja, membuat keterbatasan ekonomi semakin terasa.
Tidak jarang Ia harus meminjam beras hanya untuk sekedar makan dan untuk menu yang Ia makan hampir tiap hari dengan garam.
Oleh karena itu Rumah Yatim Jabodetabek memberikan bantuan antara lain bantuan biaya hidup berupa sembako seperti minyak, beras, terigu dan lainnya, tak hanya itu, Rumah Yatim juga memberikan bantuan uang tunai untuk membantu kebutuhan sehari-hari Pak Suarja.
Dengan adanya bantuan ini sangatlah membantu sisi perekonomian Pak Suarja. Pak Suarja sangat sangat berterimakasih dan bersyukur karena telah dibantu oleh Rumah Yatim dan para donatur.
Author
Ridho Nur Hidayatulloh