Kakek Tarno (87), warga Desa Lengkong, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah mengaku sangat senang bisa menjadi salah satu penerima bantuan biaya hidup Rumah Yatim cabang Yogyakarta.
Kepada relawan Rumah Yatim, ia mengaku jika bantun berupa sembako, uang tunai dan perlengkapan mandi mencuci ini amat sangat membantunya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Alhamdulillah selama satu bulan lebih kakek kakek tidak perlu lagi mikirin makan gimana, terima kasih Rumah Yatim dan donatur atas bantuannya. Bantuan ini sangat berarti dan membantu kakek. Semoga Rumah Yatim semakin sukses, dan para donaturnya diberikan kesehatan, rezeki yang berlimpah dan dimudahkan semua urusannya oleh Allah, " ujarnya.
Diusia senjanya Kakek Tarno masih harus bekerja keras demi bisa memenuhi kebutuhan hidup bersama istrinya. Ia tidak mau merepotkan anak-anaknya yang sudah menikah dan juga hidup dalam kondisi ekonomi terbatas.
Setiap hari kakek Tarno mencari nafkah dengan berjualan arumanis keliling. Arumanis itu dihargai seribu rupiah saja, jika arumanisnya laku semua, kakek akan mendapat keuntungan sebanyak 15 ribu rupiah.
"Arumanis ini buatan kakek, tiap hari kakek jualan keliling sejauh 10 kilometer biar arumanis nya laku semua. Kalo lagi sakit, kakek libur jualannya karena ga kuat jalan," ungkapnya.
Banyak suka duka yang sudah dilalui kakek Tarno ketika jualan. Sukanya ketika jualannya laku semua, namun dukanya ketika jualaannya laku sedikit bahkan pernah juga tidak laku sama sekali karena sedang musim hujan.
"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur sudah diberikan kepada kakek Tarno. Mudah-mudahan bagian ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah, meringankan beban dan memenuhi kebutuhan hidup kakek Tarno dan istrinya selama satu bulan kedepan," ungkap Jajang Khoeruman, kepala cabang Rumah Yatim Yogyakarta.
Jajang pun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua donatur yang telah membantu kakek Tarno melalui perantara Rumah Yatim. Ia berharap bantuan ini bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang ladang pahala untuk para donatur.
Author
Sinta Guslia