Rumah Yatim cabang Jawa Tengah kembali memberikan perhatian dan kepeduliannya kepada anak yatim di Tegal. Kali ini perhatian dalam bentuk bantuan biaya hidup ini diberikan kepada Dzika (14) anak yatim piatu di Kertaharja, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Saefudin, kepala cabang Rumah Yatim Jawa Tengah menyampaikan, beberapa hari lalu Rumah Yatim menyambangi kediaman Dzika untuk menyerahkan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, bahan pokok, bingkisan buah dan perlengkapan mandi mencuci untuk Dzika. Semua bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id .
Lebih lanjut, ia mengatakan jika Dzika terlihat sangat senang, terharu dan bersyukur ketika menerima bantuan dari Rumah Yatim. Kata dia baru kali ini dirinya menerima bantuan sebanyak ini. Ia pun tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim dan semua donatur yang telah peduli dan perhatian padanya.
Selain memberikan bantuan, Rumah Yatim pun mengajak Dzika untuk tinggal di asrama Rumah Yatim dan menjadi anak asuh mukim. Agar kehidupan dan pendidikannya terjamin.
"Sejak kecil, Dzika sudah menjadi anak yatim dan beberapa bulan lalu tepatnya bulan Februari, ibunya meninggal karena sakit stroke. Saat ini Dzika tinggal sendiri kalo malem dia tidur di bude nya. Untuk memenuhi kebutuhan harian, dia bekerja sebagai buruh cuci setrika dengan upah 3 ribu sampai 15 ribu," tutur Saefudin.
Niat baik yang disampaikan Saefudin disambut baik budenya, namun Dzika belum menentukan karena ingin berpikir mendalam dulu.
"Mudah-mudahan Dzika mau tinggal di asrama dan jadi anak asuh Rumah Yatim, agar dia tidak perlu lagi bekerja untuk memenuhi kebutuhannya. Mudah-mudahan Dzika segera memberikan kabar baik untuk kami, para pengurus Rumah Yatim," ujarnya.
Saefudin pun berharap, bantuan yang diberikan Rumah Yatim bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup Dzika selama beberapa bulan kedepan.
Diketahui, ketika ibunya masih ada, Dzika kesehariannya diisi dengan kegiatan yang sangat mulia. Mulai dari merawat sang ibu dari memandikan, membersihkan kotoran hingga menyuapi. Lalu anak itu melanjutkan kegiatannya dengan beres-beres rumah, sekolah, bekerja, merawat sang ibu dan belajar.
Meski melelahkan, Dzika tetap melakoni semua kegiatan tersebut dengan telaten dan sabar.
Hidup dalam keterbatasan ekonomi membuat Dzika seringkali kesulitan dalam memenuhu kebutuhan harian, biaya berobat sang ibu dan pendidikannya. Setiap hari dirinya selalu dilanda kesedihan karena hanya bisa memberi makan ibunya nasi dan lauk seadanya, tidak bisa membawa sang ibu berobat dan harus memikirkan biaya sekolah uang sudah menunggak banyak.
Setelah kepergian ibunya, Dzika hanya berdoa agar dirinya tumbuh jadi anak sholelah biar bisa membawa orang tua ke Surga, dan bisa terua sekolah agar bisa menggapai cita-citanya menjadi seorang dokter, agar bisa membantu masyarakat kurang mampu yang ingin berobat.
"Dzika ini sangat layak dibantu dan didukung pendidikannya. Mudah-mudahan kedepannya Rumah Yatim bisa terus membantu anak tangguh ini sampai dia bisa memenuhi keinginan mulianya," tandas Saefudin.
Author
Sinta Guslia