Home / Rubrik / Berita

Alif, Anak Tangguh Penjual Cabai Keliling di Timonpo Sulsel Terharu Dapat Bantuan dari Rumah Yatim

gambar-headline
Sulawesi Selatan Post Views: 16

Tangguh, mungkin pantas disematkan bagi sosok Alif (11), pelajar yang kini duduk di bangku kelas 5 SD.

Di usia yang masih sangat belia, Alif tak hanya harus melanjutkan pendidikan, tapi juga harus memenuhi kebutuhan hidup serta mengurus neneknya yang sudah sakit-sakitan.

 

Perjuangan Alif dimulai saat masih bayi, dimana ibunya meninggal dunia sesaat setelah melahirkanhya, sementara ayahnya pergi entah kemana. Beruntung saat itu ia dirawat oleh neneknya dengan penuh kasih sayang

 

Dulu, kala neneknya masih sehat, neneknya bekerja serabutan, namun sekarang, sang nenek yang sudah tiga tahun sakit diabetes tidak bisa berbuat apa-apa, sang nenek hanya bisa mengandalkan usaha dari Alif kecil.

"Sejak nenek sakit, aku berinisiatif kerja setiap pulang sekolah. Aku kerjanya jualin cabai rawit punya tetangga, persatu gelasnya aku diupah seribu. Dalam sehari aku paling diupah 5 sampai 4 ribu, nantinya upah itu aku belikan beras seadanya, biar jadinya banyak, aku olah jadi bubur," tutur Alif, kepada tim relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.

 

Lebih lanjut, Alif mengatakan jika dirinya kerap kali tidak makan dan berbohong kepada sang nenek jika sudah makan. Alif melakukan semua itu agar bubur buatannya bisa cukup untuk makan neneknya.

"Kalo upah yang aku dapat sedikit, aku ngga makan kak, soalnya aku kasihin semua ke nenek. Nenek kasihan kan lagi sakit, kalo laper, aku paling minum air putih aja," ujarnya.

 

Meskipun terlahir dengan kondisi ekonomi terbatas ditambah tanpa sosok kedua orang tua. Alif tidak pernah mengeluh dan menyerah dalam menjalani hidupnya. Setiap hari, dengan menggunakan seragam, tas, sepatu dan alat tulis bekas pemberian tetangga, Alif bergegas pergi ke sekolah dengan berjalan kaki sejauh 7 KM. Setelah sekolah, ia pun langsung bekerja demi bisa menyambung hidup.

"Aku ke sekolah jalan kaki kak, selama sekolah aku jarang beli seragam dan perlengkapan sekolah lainnya, aku juga ga pernah jajan. Tapi gapapa, demi bisa terus sekolah aku lakukan itu. Aku ingin jadi orang sukses kak, biar bisa bawa nenek berobat, ngasih makan nenek yang enak-enak, pokoknya aku mau bahagiain nenek yang udah ngerasa aku dari bayi," ungkap Alif.

 

Merespon hal tersebut, Rumah Yatim berikhtiar membantu Alif dengan melakukan aksi penggalangan dana secara daring di platform donasionline.id . Alhamdulillah banyak orang baik yang membantu Isnan dengan menyisihkan rezekinya.

Pada Jumat (19/5) lalu, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan telah menyalurkan bantuan biaya tahap pertama untuk Alif. Bantuan berupa uang tunai ini langsung diserahkan kepada Alif di kediaman neneknya, Jalan Epelonda Desa Tinompo. Kec. Lembo. Kab. Morowali Utara.

 

"Alhamdulillah Alif sangat senang dan terharu ketika menerima bantuan ini, katanya bantuan ini akan ia gunakan untuk membeli kebutuhan pokok, biaya berobat neneknya dan untuk perlengkapan sekolah. Jika ada sisa, akan Alif tabung untuk kebutuhan mendesak lainnya," ujar Yudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.

Lebih lanjut, Yudi mengatakan, setelah menerima bantuan, tidak lupa Alif mengucapkan terima kasih dan mendoakan untuk kebaikan para donatur yang telah membantunya melalui Rumah Yatim.

"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur sudah disalurkan kepada Alif, mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat serta keberkahan untuk Alif dan neneknya, maupun untuk para donatur yang telah memberikan bantuan ini," tandas Yudi.

 


Author

img-author

Sinta Guslia

2 tahun yang lalu