Sungguh berat jalan hidup yang harus dijalani Suparto (51), Sungai Bangkong, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Ditengah kondisi fisiknya yang terbatas, dimana kakinya tidak bisa berjalan normal karena lumpuh, ia harus berjuang keras supaya bisa memenuhi kebutuhan hidup anak dan ibunya yang tengah sakit.
Setiap hari, Suparto mencari nafkah dengan membuat layangan dan dijualnya kepada warga sekitar. Jika ada pembeli, Suparto akan mendapat penghasilan 8 ribu rupiah. Namun jika tidak, terpaksa ia dan keluarganya makan dengan nasi dicampur garam saja.
Kepada tim relawan Rumah Yatim Kalbar, Suparto bercerita jika beberapa tahun lalu istrinya meninggal dunia, sejak saat itu ia harus berperan menjadi ayah dan ibu bagi anaknya yang masih kecil.
Lebih lanjut, Suparto mengatakan jika ibunya saat ini tengah sakit pengeroposan tulang, sehingga hanya bisa terbaring di kasur saja. Sebenernya Suparto ingin sekali membawa ibunya ke dokter, namun apa daya, penghasilannya yang terbatas membuatnya harus mengundurkan terus rencana nya itu.
"Pengen banget bawa ibu berobat, pengen banget ngasih anak dan ibu makanan enak, tapi gimana lagi, penghasilan saya kecil. Sekarang saya cuman bisa berdoa pada Allah semoga saya diberikan kesehatan dan rezeki yang lancar biar bisa ngasih makan enak anak dan ibu, nyekolahin anak dan bawa ibu berobat," tutur Suparto.
Merespon hal tersebut, Rumah Yatim cabang Kalimantan Barat memberikan bantuan biaya hidup berupa sembako, uang tunai, perlengkapan mandi mencuci dan kebutuhan sandang untuk Suparto dan keluarganya.
Bantuan ini diberikan untuk meringankan beban dan membantu memenuhi kebutuhan hidup Suparto dan keluarganya selama beberapa bulan kedepan.
"Alhamdulillah pak Suparto sangat senang ketika menerima batuan ini. Beliau mengatakan akan menggunakan bantuan ini sebaik mungkin," ujar Sapriadi salah satu relawan Rumah Yatim Kalbar.
Diakhir, Sapriadi berharap bantuan ini bisa memberikan berkah, manfaat serta kebaikan untuk Suparto dan keluarganya.
Author
Sinta Guslia