Tangguh, mungkin pantas disematkan kepada Salwa (12), anak yatim di Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Demi bisa menyambung hidup dan mempertahankan pendidikanya, Salwa rela jualan gorengan keliling setiap pulang sekolah. Diketahui, gorengan itu milik tetangganya dan ia akan menerima upah 10 ribu jika gorengannya habis terjual.
Meski penghasilannya kecil, Salwa selalu bersyukur karena bisa membantu neneknya memenuhi kebutuhan hidup, tanpa harus berpangku tangan pada belas kasihan orang lain.
Menurut penuturan Nimas Amalia Ulfa, salah satu relawan Rumah Yatim cabang Kalimantan Barat, saat ini Salwa tinggal bersama nenek dan kakaknya Endi (15) disebuah rumah yang sangat sederhana.
7 tahun lalu ayah Salwa meninggal dunia dan beberapa tahun lalu ibunya menikah lagi dan memilih tinggal dengan keluarga barunya.
Selain Salwa, Endi kakaknya juga sama-sama berjuang demi bisa terus sekolah dan memenuhi kebutuhan hidup. Setiap pulang sekolah, ia jualan layang-layang keliling buatannya. Penghasilan yang didapat Endi, tidak jauh beda dengan Salwa.
"Salwa dan kakaknya tidak mau merepotkan sang nenek yang bertahun-tahun mengurus mereka. Untuk itu mereka berinisiatif bekerja supaya bisa mencari nafkah sendiri," ujarnya.
Lebih lanjut, Nimas mengatakan jika Salwa dan kakanya merupakan sosok anak yang tangguh dan pantang menyerah. Meski ke sekolah mereka hanya menggunakan seragam, tas dan sepatu yang sudah lusuh dan rusak, tapi mereka tetap semangat dan rajin sekolahnya.
Sebagai bentuk perhatian dan kasih sayangnya, Rumah Yatim cabang Kalimantan Barat melalui tim relawannya mengajak Salwa pergi ke salah satu swalayan besar di Pontianak untuk membeli semua kebutuhan harian dan perlengkapan sekolah yang dibutuhkan Salwa dan kakanya.
Kebahagiaan terlihat diwajah Salwa ketika memilih seragam, tas, sepatu dan alat tulis untuk diri dan kakanya.
"Kebetulan ketika kamu kesana, kakak Salwa sedang tidak ada, jadi hanya Salwa saja yang diajak belanja. Meskipun begitu, kami sudah mencatat ukuran sepatu dan seragam kakanya," tambahnya.
Selain membelikan perlengkapan sekolah, tim pun membelikan bahan pokok dan perlengkapan mandi mencuci untuk Salwa dan keluarganya di rumah. Diharapkan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan bisa membantu memenuhi kebutuhan Salwa dan keluarga selama beberapa bulan kedepan.
"Alhamdulillah Salwa sangat senang ketika kami ajak belanja, ia pun sangat bersyukur bisa menerima semua bantuan ini. Selain menerima bantuan bahan pokok dan perlengkapan mandi, Salwa pun menerima santunan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya, terima kasih kepada semua donatur yang telah membantu Salwa melalui Rumah Yatim, semoga bantuan ini bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur," tutur Nimas.
Author
Sinta Guslia