Sungguh pilu nasib yang harus dialami Asril (12) dan Aswing (7), dua kakak beradik di Kelurahan Katimbangan, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Sejak ditinggal meninggal ayah dan diterlantarkan sang ibu dua tahun lalu, kehidupan mereka semakin sulit. Dimana mereka terpaksa putus sekolah dan harus bekerja keras supaya bisa menyambung hidup.
Setiap hari, kakak beradik tangguh ini berjalan kaki belasan kilometer untuk mencari rongsokan. Mereka berjalan jauh tanpa sarapan terlebih dahulu, untuk mengganjal perut dan menghilangkan rasa hausnya, mereka hanya mengandalkan sebotol air mineral saja.
"Kami ga punya uang kak buat sarapan, kami akan makan kalo udah ngejual rongsokan ke pengepul," ujar Asril kepada tim relawan Rumah Yatim Makassar.
Lebih lanjut, Asril mengatakan jika penghasilan yang ia dan adiknya dapat setiap harinya tidak tentu, kadang 15 ribu, kadang pula hanya 5 ribu rupiah. Biasanya uang tersebut mereka belikan satu bungkus nasi untuk dimakan berdua dan sisanya ditabung untuk membayar kontrakan.
"Setiap hari kami makan sekali kak, kalo ada rezeki lebih atau ada orang baik yang ngasih, baru kami bisa makan dua sampai tiga kali sehari. Kami harus hemat kak, selain untuk makan, uang hasil jual rongsokan itu juga kami gunakan untuk nabung bayar kontrakan," tuturnya.
Asril sebenarnya ingin sekali bisa kembali sekolah, namun ia sadar betul jika dirinyalah satu-satunya harapan bagi sang adik. Karena hal itu, Asril terpaksa mengubur semua mimpinya dan menggantinya dengan 'ingin menyekolahkan sang adik sampai perguruan tinggi'.
"Aku kasihan sama adik, usia dia udah pas buat masuk SD, tapi aku belum punya uang buat beli perlengkapan sekolah dan lainnya. Aku harus terus berjuang biar bisa nyekolahin dia, biar kelak dia tumbuh jadi anak yang pintar dan sukses," ucapnya.
Merespon hal tersebut, Rumah Yatim cabang Makassar berupaya membantu Asril dengan memberikan bantuan biaya hidup berupa santunan uang tunai, bahan pokok dan perlengkapan mandi mencuci. Bantuan tersebut langsung diberikan kepada Asril di kediamannya.
"Bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id . Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan bisa membantu memenuhi kebutuhan Asril dan adiknya selama beberapa bulan kedepan," ujar Novi, kepala cabang Rumah Yatim Makassar.
Diakhri, Novi mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur Rumah Yatim yang telah membantu Asril dan adiknya melalui Rumah Yatim. Ia berharap bantuan ini bisa memberikan berkah, kebaikan dan ladang pahala.
Author
Sinta Guslia