Home / Rubrik / Berita

Rumah Yatim Bersama Dinkes Jeneponto Dampingi Pengobatan Ical, Remaja Terlantar Penderita Kusta

gambar-headline
Sulawesi Selatan Post Views: 60

Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto mendampingi Ical (18), remaja asal Empoang, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto untuk menjalani pengobatan Kusta di Kota Makassar.

Langkah ini dilakukan setelah pihak Dinkes meminta surat rujukan dari Puskesman dan rumah sakit setempat.

"Alhamdulillah sore tadi Ical yang diantar langsung oleh sejumlah anggota Dinkes Jeneponto sudah sampai di Rumah Sakit Kusta Dr. Tadjuddin Chalid MPH, sekarang Ical sedang di ruang Isolasi. Insya Allah besok pagi kami akan mendampingi Ical untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan. Mohon doanya semoga semuanya berjalan lancar dan Ical bisa segera sembuh," tutur Wahyudi, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.

Lebih lanjut, Wahudi mengatakan jika sebelumnya pihak Dinkes sudah mengurus BPJS, ambulans dan rumah singgah untuk Ical. Untuk biaya perawatan luka, vitamin, buah dan kebutuhan selama di rumah singgah Insya Allah akan dibantu Rumah Yatim.

"Insya Allah Rumah Yatim bersama Dinas Kesehatan Jeneponto akan berusaha untuk menyembuhkan Ical dari Kusta. Mudah-mudahan niat baik kami berjalan lancar dan membuahkan hasil yang baik pula," ujarnya.

Diakhir, Wahyudi mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur yang telah membantu Ical melalui Rumah Yatim. Ia berharap bantuan ini bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur.

 

Diketahui, Ical menderita penyakit Kusta sejak berusia 9 tahun. Karena keterbatasan ekonomi, orang tua Ical tidak bisa membawa putranya berobat ke dokter. 

Alhasil penyakit Ical pun kian menyebar dan membuat jari-jari kaki dan tangannya membusuk dan harus diamputasi. tidak hanya itu, penyakit ini juga membuat Ical terpaksa berhenti sekolah di kelas 3 SD.

Nasib malang Ical tidak berhenti sampai disitu, dua tahun lalu tepatnya ketika Ical berusia 16 tahun ia diterlantarkan kedua orang tuanya. Disaat dirinya tengah berjuang melawan kusta, Ical pun harus rela tinggal sendiri dan harus bekerja keras untuk bertahan hidup.

Setiap pagi sampai sore, remaja ini mencari nafkah dengan menjadi kuli panggul. Upah yang didapat Ical tidak banyak yakni hanya 2 - 4 ribu per harinya. Hal itu karena tidak banyak orang uang mau meminta jasanya karena merasa takut dan jijik melihat Ical.

Meski begitu, Ical tetap bersyukur karena masih bisa mencari nafkah halal sendiri. 

 

Diketahui, sebelumnya Rumah Yatim telah memberikan bantuan biaya hidup untuk Ical. Bantuan yang diberikan diantaranya santunan uang tunai, Handphone, Celana, Baju, Jam tangan, Kipas angin, dan lain-lainnya.

  


Author

img-author

Sinta Guslia

1 tahun yang lalu