Home / Rubrik / Berita

Beasiswa Rumah Yatim Bahagiakan Santri Yayasan Tunanetra Ar-Rahmah Pontianak

gambar-headline
Kalimantan Barat Post Views: 105

Kebahagiaan kini tengah dirasakan oleh 15 santri di yayasan Ar Rahmah, Jalan Seram, Kelurahan Akcaya, Pontianak Selatan, Kota Pontianak.

Pasalnya beberapa hari lalu mereka mendapat beasiswa pendidikan berupa uang tunai dari Rumah Yatim cabang Kalimantan Barat.

 

Abdurrohim, kepala cabang Rumah Yatim Kalbar mengatakan, bantuan tersebut diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan pendidikan mereka. "Alhamdulillah mereka begitu bahagia dan antusias ketika menerima bantuan ini, kata mereka bantuan ini akan digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah," ungkapnya.

Abdurrohim berharap bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah serta bisa menambah semangat mereka dalam menuntut ilmu dan menghafal Al Quran.

 

Diketahui, para santri di yayasan Ar Rahmah merupakan penyandang tunanetra. Mereka berasal dari keluarga prasejahtera dimana orang tua mereka mayoritas bekerja sebagai serabutan dan buruh bangunan. 

Selama tinggal di yayasan, para santri belajar banyak mulai dari belajar membaca dan menulis huruf braille, belajar membaca Al Quran braille, menghafal Al Quran, marawis dan belajar tahsin.  Tidak hanya itu, mereka pun banyak mengikuti perlombaan dan banyak pula memenangkan perlombaan. Beberapa perlombaan yang berhasil mereka menangkan ialah tilawah, marawis, renang dan lainnya.

Meskipun memiliki keterbatasan secara fisik dan materi, mereka memiliki semangat yang tinggi untuk belajar banyak hal dan menghafal Al-Qur’an. Mereka tidak menjadikan keterbatasannya sebagai alasan untuk bermalas-malasan.

"Saya Yuyun mewakili para santri dan pengurus Yayasan Ar Rahmah mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur dan tim Rumah Yatim yang telah berbagi kebahagiaan dengan para santri. Semoga apa yang telah diberikan mendapat keberkahan, bermanfaat dan bisa kembali ke donatur dan tim Rumah Yatim dalam bentuk yang lebih baik lagi." 

 

  


Author

img-author

Sinta Guslia

2 tahun yang lalu