Di Kampung Tapak Serang, Desa Lenggahjaya, Kecamatan Cabangbungin, Kabupaten Bekasi, ada seorang lansia yang tinggal sebatang kara dan bertahan hidup dengan mencari rongsokan.

Ia adalah Saamih (79), diusianya yang hampir menginjak satu abad, Saamih masih harus bekerja keras sendiri untuk menyambung hidup.

Dengan tubuh ringkih dan penglihatan rabun, ia berjalan kaki mencari rongsokan selama delapan jam. Dalam sehari, lansia ini hanya hanya mendapat penghasilan 20 ribu saja 

"Uang yang didapatkan nenek digunakan untuk beli makan, nabung bayar kontrakan dan beli kebutuhan lain seperti obat di warung. Nenek sekarang sering sakit-sakitan, mungkin karena nenek sering kecapean dan udah tua aja," ungkap Saamih kepada tim relawan Rumah Yatim Jabodetabek.

Saamih saat ini tinggal di kontrakan kumuh yang jauh dari kata layak. Setiap tahunnya, Saamih mesti membayar uang kontrakan sebanyak 1 juta rupiah. Jika hujan deras, Saamih akan sibuk mencari wadah untuk menampung bocor dimana-mana.

Mengetahui kondisi tersebut, Rumah Yatim area Jabodetabek melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa sembako dan perlengkapan mandi mencuci untuk Saamih. Bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban dan membantu memenuhi kebutuhan hidup Saamih selama satu bulan kedepan.

Raut wajah bahagia ditunjukan Saamih ketika menerima bantuan tersebut. Ia tidak menyangka akan menerima bantuan dengan jumlah banyak dari Rumah Yatim dan para donatur.

"Alhamdulillah nenek sangat senang dan bersyukur bisa menerima bantuan ini. Terima kasih Rumah Yatim dan para donatur atas bantuannya. Semoga Allah membalas semuanya," ujar Saamih.