Berikut ini terdapat kisah Nabi Yunus saat di dalam perut paus, mari kita simak kisahnya dan ambil makna pembelajaran yang bermanfaat dari kisah ini. 

Peringatan yang dilakukan Allah SWT kepada Nabi Yunus merupakan sebuah peristiwa besar di sejarah Islam. Pada waktu itu langit berubah menjadi gelap dan membuat warga di desa ninawa menjadi ketakutan. Di waktu yang sama Nabi Yunus sedang di perjalanan pergi dari Desa menggunakan kapal.

Nabi Yunus menyeberangi lautan dengan kondisi ombak yang kencang dan langit yang gelap gulita. Lalu sebuah badai datang menerjang kapal tersebut sampai membuat kapal tersebut terombang-ambing di tengah lautan. 

Nabi Yunus sadar bahwa badai tersebut tidak akan berhenti. Oleh karena itu Nabi Yunus melompat ke dalam lautan dan berharap terhindar dari bahaya ketika berada di kapal tersebut. Akan tetapi tidak disangka-sangka ada seekor ikan paus besar datang menghampiri dan menelan Nabi Yunus. 

Ternyata ikan tersebut memang diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk menelan Nabi Yunus, namun Allah SWT melarang ikan tersebut melukai Nabi Yunus. Hal tersebut dilakukan supaya Nabi Yunus memperoleh pelajaran dari tindakannya yang mudah pesimis dari perintah Allah SWT.

Nabi Yunus pun menyadari bahwa dirinya sedang ada di dalam perut ikan yang gelap. Dari semenjak itulah dia menyadari bahwa apa yang terjadi dengannya kala itu berkaitan dengan kesalahannya. 

Pada saat itu juga Nabi Yunus bertaubat kepada Allah SWT dengan doa yang tiada henti dipanjatkan olehnya. Doa tersebut merupakan doa Nabi Yunus yang biasa kita kenal sekarang ini. 

Ketika di dalam perut paus itulah Nabi Yunus mengucapkan doa yang dikenal juga sebagai dzikir Nabi Yunus. Berikut ini doa Nabi Yunus. 

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Bacaan latin: “Lailaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadhdhalimin.”

Artinya: ”Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”

Doa itu juga terdapat dalam QS Al-Anbiya’ ayat 87. Hal tersebut dimaksudkan Allah SWT supaya umat muslim bisa menjadikan kisah Nabi Yunus sebagai pelajaran penting supaya tidak mudah menyerah ketika menghadapu kesulitan.

Allah SWT juga ingin menunjukkan kepada umat muslim supata meminta pertolongan dan pertaubatan kepada Allah SWT saat mengalami masalah apa saja, sebab Allah SWT akan selalu menerima taubat nasuha dari hamba-Nya dan selalu memberi pertolongan-Nya.

Makna dari kisah Nabi Yunus yang dapat kita ambil dan dijadikan pembelajaran untuk kehidupan kita ialah seperti berikut ini. 

Selalu Mengingat Allah SWT

Berdasarkan kisah dan doa di atas dapat diketahui bahwa Nabi Yunus senantiasa selalu mengingat Allah SWT ketika di kondisi apapun. Nabi Yunus selalu bertasbih dan mengandalkan Allah SWT dalam setiap urusannya. Nabi Yunus juga selalu dan terus memohon ampunan kepada Allah SWT. 

Hal itu juga dibuktikan Allah SWT dalam surat Ash-Shaafat 143-144. Dalam ayat itu, Allah SWT meminta seluruh hamba-Nya untuk selalu mengingat Allah SWT dalam berbagai keadaan, bukan hanya dalam kondisi susah saja namun dalam keadaan senang dan lapang.

Allah SWT menjanjikan akan memberi jalan keluar dan kemudahan dari berbagai macam kesulitan, terutama pada orang-orang yang selalu mengingat Allah SWT dalam kondisi senang. Hal tersebut disebabkan lebih gampang mengingat Allah ketika sedih dan sulit dibandingkan ketika senang.

Selalu Sabar di Setiap Kesulitan

Nabi Yunus harus menjalani peristiwa tersebut Sebab Dia tidak sabar dengan kesulitan yang ia hadapi Ketika memberikan dakwah kepada kaum Benyamin. Dari sinilah Allah SWT menunjukkan pelajaran penting untuk Nabi Yunus dan umat manusia agar tidak gampang menyerah dan selalu sabar ketika menghadapi kesulitan apapun.

Sikap ketidak sabaran Nabi Yunus itu juga tertera dalam Al-Qur’an, tepatnya du surat al-Qalaam 48-50. Di sana, Allah berfirman bahwa manusia seharusnya belajar dari kisah Nabi Yunus tentang kesabaran. Karena, Allah SWT tidak menyukai orang yang tidak sabar dan orang yang tidak melaksanakan perintah Allah SWT.