Home / Rubrik / Berita

Fitri, Yatim Piatu Sebatang Kara di Penarukan Tegal Bersyukur Dapat Perhatian dari Rumah Yatim

gambar-headline
Jawa Tengah Post Views: 83

Sungguh malang nasib Fitri (10), diusianya yang masih sangat kecil, ia sudah menjadi yatim piatu. Tinggal sebatang kara dan harus bekerja keras supaya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

 

Diketahui, ibunda Fitri meninggal setelah sesaat melahirkannya, sementara ayahnya meninggal ketika Fitri masih berusia 3 tahun karena kecelakaan kerja. Setelah ditinggal meninggal ayahnya, Fitri dirawat oleh sang nenek, namun nasib malang kembali menimpanya. 

Setahun setelah dirinya dirawat sang nenek, atau ketika berusia 4 tahun, nenek Fitri meninggal dunia. Sejak saat itu, Fitri dirawat oleh bibi dan pamannya. 

Namun, lagi-lagi ujian menimpa Fitri, beberapa tahun setelah tinggal bersama paman dan bibi, Fitri kembali ditinggal meninggal orang terkasih yakni sang bibi. Rasa sedih dan hancur berkali-kali menimpa anak malang ini.

 

Kepada tim relawan Rumah Yatim cabang Jawa Tengah, Fitri bercerita jika saat ini dirinya tinggal seorang diri dikarenakan sang paman pergi merantau untuk kerja. Supaya tidak merepotkan sang paman, Fitri berinisiatif bekerja mencari rongsokan setiap pulang sekolah.

"Aku setiap pulang sekolah cari rongsokan kak buat beli kebutuhan sehari-hari. Aku ga mau ngerepotin paman," terangnya.

Lebih lanjut, Fitri mengatakan jika penghasilannya dari mencari rongsokan tidak banyak yakni 10 ribu perharinya. Meski begitu, Fitri tetap bersyukur karena dirinya bisa mencari nafkah sendiri tanpa harus merepotkan orang lain ataupun berharap pada belas kasihan orang lain.

Meski terlihat tangguh dan ceria, Fitri mengaku kerap kali menangis karena ingin seperti anak lainnya yang bisa fokus sekolah, belajar dan bermain sembari mendapat perhatian dari kedua orang tua. Untuk menghilangkan rasa sedihnya, Fitri selalu berdoa agar kelak bisa dikumpulkan di surga nya Allah.

 

Sebagai bentuk perhatian dan kepedulianya, Rumah Yatim cabang Jawa Tengah memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako, perlengkapan MCK dan bingkisan buah untuk Savina.

Bantuan tersebut diberikan langsung kepada Fitri di kediaman pamannya di Desa Penarukan, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal.

Raut wajah bahagia ditunjukan Fitri ketika menerima bantuan. 

"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur sudah diberikan kepada Fitri. Semoga bantuan ini bisa memberikan manfaat, berkah dan membantu memenuhi kebutuhan hidup Fitri selama beberapa bulan kedepan," ujar Saefudin kepala cabang Rumah Yatim Jateng.

Lebih lanjut Saefudin mengatakan jika santunan uang tunai yang diberikan untuk Fitri nantinya akan ditabung di bank, agar lebih aman dan bisa dibawa Fitri setiap bulannya untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikannya.

"Kami langsung mengurus semuanya biar kedepannya Fitri bisa membawa uang tersebut di bank," terangnya.

Saefudin pun mengungkapkan saat ini pihak Rumah Yatim tengah mengusahakan supaya Fitri bisa tinggal di asrama Rumah Yatim Jawa Tengah, agar kehidupan dan pendidikannya terjamin.

"Mohon doanya semoga semua proses untuk mewujudkan niat baik ini berjalan lancar. Alhamdulillah untuk Fitri nya sudah mau, dia mengaku senang bisa tinggal di asrama Rumah Yatim, kami tinggal mengurus semua perizinan dan kebutuhan lainnya," tuturnya.


Author

img-author

Sinta Guslia

2 tahun yang lalu