Home / Rubrik / Berita

Rumah Yatim Jabodetabek Peduli pada Mbah Sajiyo Lansia Penjual Keripik Keliling di Jaktim dengan Beri Program Bantuan Biaya Hidup

gambar-headline
Jakarta Timur Post Views: 11

Rumah Yatim Jabodetabek telah membuktikan kepeduliannya terhadap warga yang memiliki kesulitan ekonomi.

 

Rumah Yatim mengadakan penyaluran program bantuan biaya hidup pada Selasa, (16/05/23).

 

Penyaluran program bantuan biaya hidup diberikan kepada Mbah Sajiyo yang diberikan secara langsung dikediamannya di Kampung Cipinang Jakarta Timur.

 

Dengan jenis bantuan yang diberikan berupa santunan tunai yang diperuntukan untuk biaya pembayaran sewa kontrakan 6 bulan. 

 

Mbah Sajiyo adalah lansia yang memilih mandiri tidak berpangku tangan kepada siapapun. Setiap harinya Mbah harus memikul 2 keranjang besar dagangannya dan berkeliling sejauh 10 kilometer tanpa mengeluh demi menjajakan keripik dagangannya.

 

Abah bertahan hidup dengan berjualan keripik milik orang lain seperti keripik peyek, keripik kedelai hingga keripik pisang. 

 

Setiap pagi aktifitas kakek kelahiran klaten ini harus menawarkan dagangannya setiap orang-orang yang ia lewati. 

 

Ia berjualan keripik sudah hampir 5 tahun, hasil dari berjualan Mbah kumpulkan untuk kebutuhan hidupnya.

 

Mbah Sajiyo hanya mendapat keuntungan 2 ribu rupiah dari pemiliknya sebab ia hanya menjual keripiknya dengan harga 6 ribu rupiah per bungkus sedangkan dari pemiliknya dihargai sebesar 4 ribu rupiah. 

 

Dalam satu hari kakek hanya mendapat keuntungan sebesar 20 ribu rupiah bahkan pernah Mbah Sajiyo balik hanya mengantongi 6 ribu rupiah.

 

Setiap hari Mbah sajiyo sendiri sering berjualan di daerah jatinegara Jakarta timur hingga ke daerah salemba Jakarta pusat mulai dari pertokoan sampai pemukiman warga.

 

Saat ini Mbah tinggal di pemukiman padat penduduk di daerah Pasar Gembrong Kampung Melayu Jakarta timur. 

 

Mbah tinggal di sebuah kontrakan yang bagi kondisi usia dan Kesehatannya saat ini sangat tidak layak. 

 

Bahkan Mbah Sajiyo sendiri sering tidak makan nasi dalam satu hari karena tidak memiliki uang dan terpaksa memakan barang dagangan nya yaitu peyek kacang dan mbah juga pernah ditipu oleh pembeli.

 

Biasanya Mbah berjualan sampai malam hari namun karena penyakit ambeyen yang diderita ia terpaksa harus berjualan lebih cepat.

 

Mbah Sajiyo berharap semoga hari esok bisa lebih cerah lagi dan penyakit Mbah tidak kambuh lagi agar bisa memberi nafkah untuk istri dan kedua cucunya di kampung.

 

Dengan program bantuan biaya hidup dari Rumah Yatim bisa membantu meringankan beban Mbah Sajiyo, semoga bermanfaat dan berkah.

 


Author

img-author

Ridho Nur Hidayatulloh

2 tahun yang lalu