Pada akhir November tahun 2022 lalu, Manajer Rumah Yatim area Jabodetabek, Agus Hermawan meresmikan pembangunan TPQ Al-Istiqomah yang berlokasi di Kampung Ronceng, Desa Pulokencana, Kecamatan Pontang, Serang, Banten.
Kegiatan ini disambut antusias para warga khususnya anak-anak yang sudah lama menantikan bangunan TPQ yang aman, nyaman dan layak.
Agus Hermawan menyampaikan jika seluruh biaya pembangunan TPQ Al-Istiqomah ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim bersama TikTok influencer Amritsa Raje secara daring di platform donasionline.id.
"Alhamdulillah kegiatan pembangunan TPQ berjalan lancar dan akhirnya bisa diresmikan. Mudah-mudahan dengan adanya bangunan baru ini bisa meningkatkan semangat anak-anak dalam belajar Al Quran.
Terima kasih kepada seluruh donatur atas bantuannya, semoga bantuan ini bisa memberikan manfaat dan berkah untuk warga Kampung Ronceng dan menjadi amal jariyah serta berkah untuk semua donatur," tutur Agus.
TPQ Al-Istiqomah sudah berdiri sejak 30 tahun lalu. TPQ ini merupakan satu-satunya tempat belajar Al Quran bagi anak-anak di Kampung Ronceng.
Selama 30 tahun berdiri, TPQ ini belum pernah tersentuh renovasi. Pengurus TPQ sudah melakukan berbagai ikhtiar untuk mengumpulkan dana perbaikan TPQ, tapi sampai saat ini dana tersebut masih belum cukup terkumpul.
Saat ini, TPQ Al-Istiqomah memiliki 40 santri yang berasal dari keluarga prasejahtera. Mereka semua merupakan anak dari para petani kecil dan buruh tani, mereka belajar di TPQ secara gratis.
Kondisi bangunan TPQ yang sudah tua membuat para pengajar dan santri selalu dihantui was-was dan takut jika atap TPQ roboh dan menimpa mereka, terlebih jika sedang hujan besar.
Menurut penuturan Ali, salah satu relawan Rumah Yatim, bangunan yang di gunakan TPQ merupakan bangunan bekas mushola yang pindah tempat. Kondisi bangunan pun sudah lapuk termakan usia, atapnya hampir roboh, kusennya rapuh dimakan rayap dan bocor dimana-mana.
Demi menjadi seorang yang paham ilmu agama dan Hafidz Quran para santri disana tidak pernah berhenti menuntut ilmu meski kondisi bangunan TPQ tak layak pakai.
Tidak hanya bangunannya saja yang tidak layak, sarana prasarana TPQ pun tidak memadai, disana tidak ada meja untuk guru maupun anak belajar, papan tulis rusak, serta ketersediaan Al Quran dan Iqro pun rusak dan terbatas.
Berkat kebaikan para donatur Alhamdulillah kini para santri dan para pengajar bisa belajar dan mengajar di bangunan TPQ yang aman, nyaman dan layak.
Diketahui pembangunan TPQ ini dimulai pada awal Oktober 2002 lalu. Kegiatan pembangunan ini dibantu warga sekitar secara gotong royong dan sukarela.
Author
Sinta Guslia