Hidup di kota besar bukanlah hal mudah. Dimana segala sesuatunya membutuhkan sesuatu yang lebih dibandingkan hidup di perdesaan. Namanya Ibu Lafi usia 60 tahun yang bekerja sebagai pengumpul rongsokan sejak lama. Sejak 2005 Ibu Lafi hidup sendiri karena suaminya meninggal. 
Ibu Lafi mulai setiap harinya bekerja dari pukul 4 subuh sampai jam 11 siang. Sesampainya di rumah Ibu lafi memilah – milah hasil rongsokannya sampai malam. Penghasilan yang ia dapatkan tak begitu besar, satu harinya hanya mendapatkan mendapat upah 20.000- 25.000 rupiah saja.
Ibu Lafi hanya memiliki anggota keluarga 1 saja yaitu saudaranya yang berada di Lumajang, meskipun saudaranya tersebut sudah menikah, ia tak melepas tali silahturahmi dengan Ibu Lafi.  Sedangkan Ibu lafi tidak memiliki rumah, ia tinggal di tempat pengumpulan rongsokan tersebut yang berlokasi di jl. Tubanan Lama. 
Setelah mendapat parcel dhuafa dari Rumah Yatim, perasaan Ibu Lafi sangat senang.
“ Terimakasih Rumah Yatim, yang sudah memberikan bantuan nya. Semoga makin sukses. Bantuan ini sangat membantu, panas – panas saya mencari rongsokan. Kalau dapet ya Alhamdullilah, kalau tidak ya alhamdullilah mungkin belum rezekinya. Bantuan dari Rumah Yatim hari ini sangat membantu buat saya untuk berbuka puasa juga sahur.” Ujar Bu Lafi, sesekali mengusap air mata.

Mari kirimkan kebahagiaan kepada ribuan dhuafa di seluruh pelosok nusantara, dengan klik tombol donasi di bawah dan tunaikan sedekah terbaik anda.