Sejak ditinggal meninggal sang ayah, Nabila (14), ibu dan adiknya harus berjuang keras demi bisa menyambung hidup.
Setelah pulang sekolah, ia dan adiknya selalu membantu ibu menjaga warung kecil-kecilan di depan rumahnya.
"Buat kebutuhan sehari-hari dan sekolah aku sama adik, ibu ngandelin penghasilan dari warung," kata Nabila.
Untuk menambah penghasilan, ibunya pun bekerja sebagai buruh cuci gosok, namun pekerjaan tersebut tidak dikerjakan setiap hari. Tergantung ada tidaknya warga yang meminta jasa ibunya.
Disekolahnya, Nadia dikenal sebagai anak yang berprestasi. Ia pun kerap kali mendapat beasiswa dari sekolah atas kepintarannya tersebut. Kepada tim relawan Rumah Yatim, Nadia mengaku bercita-cita menjadi seorang guru dan ingin mengajak ibunya pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji.
"Aku akan berusaha terus supaya bisa sekolah dan rangking 1. Aku pengen kuliah jurusan guru dan pengen sukses supaya bisa berangkatin ibu naik haji dan membahagiakan adik juga ibu," ujar Nabila.
Sebagai bentuk perhatian dan dukungannya, Rumah Yatim area Jabodetabek memberikan bantuan biaya hidup dalam bentuk uang tunai untuk Nabila. Bantuan ini diberikan langsung di kediaman Ibu Nabila, di Kecamatan Cipayung, Depok.
"Alhamdulillah ananda Nabila dan ibunya sangat senang ketika menerima bantuan ini. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan bisa meningkatkan semangat Nabila dalam belajar, menggapai prestasi dan cita-citanya," turur Hendi, salah satu relawan Rumah Yatim Jabodetabek.
Lebih lanjut, Hendi mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur yang telah membantu Nabila melalui Rumah Yatim. "Semoga kebaikan para donatur dibalas oleh Allah dengan sebaik-baiknya balasan," tutupnya.
Author
Sinta Guslia