Nenek Kiah, yang kini berusia 71 tahun, hidup sebatang kara setelah ditinggal meninggal suami tercintanya beberapa tahun lalu.
Kini lansia ini tinggal disebuah rumah sederhana yang jauh dari kata layak, dengan keadaan tubuhnya yang sudah sangat lemah serta sering terbaring sakit. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, nenek Kiah hanya mengandalkan pemberian dari pihak pemerintah maupun tetangga sekitar.
Supaya bisa berhemat, nek Kiah mengolah beras yang dimilikinya menjadi bubur. Jika berasnya habis, ia hanya bisa makan dengan sayur rebus dan garam.
Mengetahui kondisi tersebut, Rumah Yatim area Jabodetabek mengunjungi tempat tinggal Nenek Kiah di Desa Parungkokosan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, untuk menyalurkan bantuan biaya hidup berupa sembako, uang tunai dan perlengkapan mandi mencuci.
Menurut salah satu relawan Rumah Yatim Jabodetabek, Eri Piatna, kabar Nenek Kiah sekarang dalam keadaan sehat. “Kabarnya Nenek Kiah sekarang alhamdulillah dalam keadaan sehat.” Ujarnya.
Eri berharap, Nenek Kiah diberi Kesehatan dan mempunyai tempat tinggal layak huni.
“Karena beliau hidup sebatang kara, harapannya semoga Nenek Kiah bisa mempunyai tempat tinggal yang layak huni serta selalu diberikan Kesehatan.” Ungkapnya.
Author
Sinta Guslia