Kisah perjuangan hidup dalam keterbatasan datang dari seorang lansia tangguh bernama Nurbaya (64), atau sering disapa nenek Baya, warga Jongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan
Diusia senjanya, nenek Baya masih harus bekerja keras demi menafkahi cucu yatimnya Fahira (3). Setiap hari, lansia ini rela jalan kaki jauh untuk mencari rongsokan.
Kepada relawan Rumah Yatim, nek Baya bercerita jika setiap hari dari pukul 9 pagi sampai 5 sore ia dan cucunya berjalan kaki sejauh 5 KM untuk mencari rongsokan.
Seharian mencari rongsokan, nek Baya hanya mendapat penghasilan 5 ribu rupiah. Selain untuk makan, uang tersebut harus disisihkan nek Nurbaya untuk membayar sewa kontrakan berukuran 2x4 meter seharga 150 ribu rupiah.
Karena penghasilannya sangat sedikit, nek Baya sering sekali mencari makanan sisa atau sayur mentah di tempat sampah. Ia terpaksa melakukan semua itu semata-mata hanya ingin bisa menabung untuk membayar kontrakan.
"Sebenarnya nenek ngga tega bawa Fahira nyari rongsokan, tapi mau gimana lagi, di kontrakan ga ada yang jaga dia. Nenek juga ga tega ngasih dia makan dari tempat sampah, tapi kalo ga gitu dia ga akan makan. Nenek harus hemat biar bisa bayar kontrakan, nenek ga mau nanti kami sampe diusir dan harus tinggal di jalanan," ujar nek Baya.
Lebih lanjut, nen Baya pun bercerita jika ayah dari Fahira meninggal ketika sang cucu masih di dalam kandungan ibunya. Sementara ibunya pergi entah kemana selang dua bulan melahirkan Fahira.
"Nenek kasihan sama Fahira, dia dari bayi udah ga ngerasain kasih sayang orang tua. Sekarang Fahira cuman punya nenek, setiap hari nenek cuman berdoa kepada Allah supaya diberikan kesehatan agar bisa terus merawat Fahira sampai dia dewasa," tuturnya.
Merespon hal tersebut, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai, sembako dan perlengkapan mandi mencuci untuk nenek Baya dan cucunya.
Bantuan tersebut diterima nek Baya dengan penuh haru. "Alhamdulillah ya Allah, terima kasih Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan ini. Nenek sangat senang, bantuan ini sangat berarti untuk nenek dan cucu. Semoga gusti Allah membalas semua kebaikan Rumah Yatim dan donatur," tutur nek Baya.
Sementara itu menurut Novi Iskandar, kepala cabang Rumah Yatim Sulawesi Selatan, bantuan tersebut diberikan untuk meringankan beban serta membantu memenuhi kebutuhan hidup nenek Baya dan cucunya selama beberapa bulan kedepan.
"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur telah disalurkan kepada nenek Baya. Semoga bantuan ini bisa menjadi berkah serta pahala untuk para donatur, dan menjadi manfaat untuk nenek Baya dan cucunya," tutupnya.
Author
Sinta Guslia