Pada Kamis (13/07/23) tim relawan Rumah Yatim Jabodetabek berhasil melakukan program sarana prasarana dengan peletakan batu pertama untuk pembangunan Pondok Pesantren Al Qomariah.
Tim relawan Rumah Yatim Jabodetabek secara langsung datang ke Pesantren Al Qomariah yang terletak di Kampung Palawijo, Desa Mangloid, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, Banten untuk kembali menyalurkan bantuan sarana prasarana.
Pembangunan Asrama Pondok Pesantren Al Qomariah ini merupakan bantuan lanjutan dari yang sebelumnya telah selesai dilakukan pengeboran air bersih dan juga pembangunan MCK untuk pondok pesantren Al Qomariah.
Pondok Pesantren Al Qomariah telah berdiri selama 17 tahun, disinilah tempat para santri menimba ilmu tentang pengetahuan agama, namun keadaannya sudah terlihat kurang layak.
Atap hanya terbuat dari bilik bambu dan lantai nya pun hanya terbuat dari anyaman kayu yang sudah banyak berlubang. Untuk itu Rumah Yatim berinisiatif membantu pembangungan Pondok Pesantren Al Qomariah menjadi lebih baik dan nyaman.
Ada sebanyak 40 santri yang bermukim di Pondok Pesantren Al Qomariah, para santri disini merupakan anak yatim dan dhuafa.
Sebelum diberikan bantuan dari Rumah Yatim, fasilitas MCK santri tak ada yang mana seluruh santri harus jalan sekitar 200 meter ke salah satu sumber air yang dibendung di aliran sungai.
Mereka harus berjalan menuju aliran sungai untuk berwudhu dan berbarengan dengan masyarakat umum.
Semoga dengan program bantuan sarana prasarana dari Rumah Yatim Jabodetabek ini dapat bermanfaat untuk pondok Pesantren Al Qomariah sehingga dapat membuat Pesantren ini menjadi lebih nyaman dan para santri bisa lebih semangat dalam belajar ilmu agama.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada para donatur dan pejuang kebaikan Rumah Yatim semoga segala kebaikan dibalas oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan berlipat ganda," ucap Eri Piatna sebagai relawan Rumah Yatim.
Ayo kita selalu dukung aksi kebaikan para relawan dengan memberikan infaq, sodaqoh serta tunaikan zakat di rumah-yatim.org silahkan klik tombol donasi.
Author
Ridho Nur Hidayatulloh