Rumah Yatim cabang Bali memberikan bantuan modal usaha kepada Ajeng Nilam (24), warga Tegal Kertha, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar.
Bantuan tersebut diberikan untuk mendukung Ajeng dalam membiayai pendidikan adik-adiknya yang sudah yatim.
Kepala cabang Rumah Yatim Bali, Agus Kurnia, menyampaikan jika dengan adanya bantuan ini, Ajeng akan membuka usaha batagor dengan nama "Batagor Mang Udin" yang terinspirasi dari almarhum sang Ayah Udin, yang sebelumnya pernah berjualan batagor.
"Alhamdulillah Ajeng sangat senang bisa menerima bantuan ini. Kata dia, bantuan yang diberikan Rumah Yatim amat sangat membantu dan berarti untuknya," ujarnya.
Ia berharap, usaha batagor ini bisa berkembang dengan baik dan bisa membantu Ajeng dalam membiayai pendidikannya dan pendidikan kedua adiknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
Diketahui, Ajeng merupakan anak kedua dari lima bersaudara. Sejak sang ayah meninggal dan ibunya menikah lagi, Ajeng, kakak dan adik pertamanya jadi tulang punggung keluarga.
Saat ini Ajeng tengah menempuh pendidikan di bangku kuliah semester 6, disela kuliahnya ia bekerja sebagai MUA pengantin. Sedangkan sang kakak bekerja sebagai pelayan di salah satu gerai makanan, sementara sang adik pertama bekerja sebagai pengemudi ojek online khusus makanan siap antar.
Dalam tugasnya, Ajeng bertugas untuk memenuhi biaya pendidikan kedua adiknya, kakak pertama bertugas untuk membayar uang sewa rumah beserta listrik dan air, dan adik pertamanya yang memilih putus kuliah dan bekerja bertugas untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.
Meski ketiganya bekerja, namun penghaislan yang didapat mereka belum juga mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, terlebih lagi Ajeng yang harus memenuhi biaya kuliahnya sendiri.
"Ajeng ini bekerja kalo ada panggilan aja, kalo ngga ada ya dia ngga kerja, jadi dia sering kebingungan untuk membiayai kuliah dia dan sekolah adik-adiknya. Sementara untuk penghasilan adik pertamanya juga tidak menentu, tergantung banyak tidaknya pelanggan," tambah Agus.
Lebih lanjut ia mengatakan, semenjak sang ibu menikah, Ajeng jarang sekali menerima uang untuk makan maupun biaya sekolah adik-adiknya. Jadi ia, kakak dan adik pertamanya harus terus berjuang keras demi bisa bertahan hidup dan melanjutkan pendidikan.
"Ajeng ini merupakan sosok kakak yang pantang menyerah dan selalu semangat dalam menggapai mimpi dan pendidikan adik-adiknya. Ia sangat layak menerima bantuan ini. Semoga bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Ajeng dan keluarganya, serta menjadi ladang pahala dan berkah untuk para donatur Rumah Yatim," tutup Agus
Author
Sinta Guslia