Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan telah menyalurkan bantuan uang tunai, sembako, bumbu dapur, biskuit dan perlengkapan mandi mencuci kepada Haikal (18), remaja penyandang tunanetra di Desa Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Bantuan tersebut merupakan implementasi dari program bantuan biaya hidup, berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id .
Menurut penuturan Adam, salah satu relawan Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan, bantuan tersebut diberikan untuk membantu Haikal dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
"Alhamdulillah bantuan diterima langsung oleh Haikal, dia sangat senang dan terharu ketika menerima bantuan ini, kata Haikal bantuan ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan modal jualan. Tidak lupa ia pun mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur yang telah memberikan bantuan ini," ungkapnya.
Adam berharap bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Haikal dan keluarganya, serta menjadi ladang pahala, kebaikan dan berkah untuk para donatur yang telah membantu Haikal melalui perantara Rumah Yatim.
Diketahui, Haikal terlahir dengan kondisi tunanetra. Ia pun memiliki kebiasaan menggigiti kukunya ketika lapar. Karena kondisi ini, Haikal kesulitan berinteraksi dengan orang lain.
Untuk memperbaiki kebiasaan tersebut, orang tua Haikal memerintahkan Haikal untuk berjualan saja. Diharapkan dengan adanya kegiatan baru ini, kebiasaan buruk Haikal bisa hilang secara bertahap. Alhamdulillah terbukti dalam satu bulan terkahir, Haikal jarang menggigiti tangannya karena kegiatan barunya.
"Haikal jualan botol air mineral keliling milik orang lain, penghasilan yang dia dapat itu pertiga hari hanya 20 ribu, nantinya penghasilan Haikal digunakan untuk makan sehari-hari bersama keluarganya," ujar Adam.
Ia mengatakan jika bantuan ini sangat tepat diberikan kepada Haikal, sebab Haikal dan orang tuanya hidup dalam keterbatasan ekonomi. Ayahnya hanya bekerja sebagai buruh tani dengan upah 50 ribu perbulannya. Upah Haikal dan ayahnya yang sangat kecil membuat ibunya harus berhemat.
"Ibu Haikal menggunakan upah jualan Haikal untuk membeli satu liter beras dan lauk secukupnya, beras tersebut dicukup-cukupkan sampai Haikal mendapat upah lagi yakni sampai 3 hari kedepan," katanya.
Adam berharap dengan adanya bantuan ini, Haikal bisa jualan lebih banyak lagi dan penghasilannya bisa meningkat, sehingga ia dan keluarganya tidak lagi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Author
Sinta Guslia