Home / Rubrik / Berita

Mengenal Sahabat Rasulullah, Amr bin Ash

gambar-headline
Indonesia Post Views: 1140

Di sini akan menceritakan tentang kisah Amr bin Ash, sahabat Rasulullah SAW yang masuk Islam karena beliau memperoleh hidayah melalui Raja Najasyi. Padahal, sebelumnya beliau merupakan sosok orang yang sangat membenci Islam dan begitu kejam. 

 

Dikutip dari buku Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah oleh Syaikh Muhammad Sa'id Mursi. 

 

Nama lengkap Amr bin Ash yaitu Amr bin Ash bin Wail bin Hasyim.Beliau biasa dipanggil Abu Abdillah dan mendapatkan julukan sebagai Fatih Mishr atau "Pembebas Wilayah Mesir."

 

Amr bin Ash pada mulanya adalah seorang kafir yang begitu kejam dan selalu menyiksa para sahabat.

 

Rasulullah SAW pun pernah mendoakannya supaya ia dan orang-orang kafir yang jahat lainnya ditimpa keburukan dan memohon kepada Allah SWT supaya siksa-Nya kepada mereka.

 

Lalu, Allah SWT memberi teguran kepada Nabi Muhammad SAW dengan diturunkannya surah Ali-Imran ayat 128.

 

لَيْسَ لَكَ مِنَ الْاَمْرِ شَيْءٌ اَوْ يَتُوْبَ عَلَيْهِمْ اَوْ يُعَذِّبَهُمْ فَاِنَّهُمْ ظٰلِمُوْنَ ١٢٨

 

Artinya: "Hal itu sama sekali bukan menjadi urusanmu (Nabi Muhammad), apakah Allah menerima tobat mereka atau mengazabnya karena sesungguhnya mereka orang-orang zalim"

Rasulullah SAW lalu berhenti berdoa yang buruk kepada mereka dan menyerahkan segala urusan itu kepada Allah SWT.

 

Ternyata Allah SWT mempunyai rencana lain untuk Amr bin Ash yang sebelumnya ia adalah seorang kafir. Kemudian dilunakkan hatinya sehingga beliau akhirnya dapat menerima Islam.

 

Amr bin Ash berbarengan dengan Khalid bin Al-Walid masuk Islam menjadi mualaf. Yang mana, beliau bukanlah para sahabat yang pertama kali menjadi muallaf. Peristiwa tersebut tidak lama lama terjadi sebelum Fathul Makkah.

 

Ada hal unik dan berbeda mengenai kisah Amr bin Ash yang masuk Islam, karena ia memulai keislamannya di tangan Raja Najasyi di Habasyah.

 

Amr bin Ash sering mendapatkan penghormatan dari Raja Najasyi karena ia sering bolak-balik ke Habasyah demi mempersembahkan barang-barang berharga untuk hadiah raja.

 

Ketika waktu terakhir Amr bin Ash mengunjungi Habasyah untuk menghadiahi Raja Najasyi, terdapat kabar mengenai seorang Rasul yang menyebarkan akhlak mulia dan tauhid di tanah Arab.

 

Kemudian Raja Najasyi menanyakan hal ini pada Amr bin Ash mengapa ia tidak ingin mengikuti dan beriman kepada Tuhannya, padahal orang tersebut adalah benar-benar utusan Allah SWT.

 

Pada mulanya terdapat keraguan dari Amr bin Ash mengenai perkataan Raja Najasyi ini. Akan tetapi, penguasa Habasyah itu lalu meyakinkan Amr bin Ash dengan mengatakan hal ini. 

 

"Benar, wahai Amr. Dengarkanlah kata-kataku, ikutilah ia. Karena, demi Allah, ia berada di atas kebenaran dan akan mengalahkan orang-orang yang menentangnya."

 

Berkat mendapat nasihat dari Raja Najasyi, Amr bin Ash akhirnya terbukakan hatinya. Dan Amr bin Ash mulai merasakan hidayah masuk ke hati dan pikirannya.

 

Kemudian ia bergegas menyebrangi lautan demi kembali ke Makkah, dan berikutnya melangkahkan kakinya menuju Madinah, untuk mendatangi tempat di mana Rasulullah SAW berada.

 

Beliau pun bertemu dengan Khalid bin Walid dan Utsman bin Thalhah, di tengah-tengah perjalanannya yang ternyata juga memiliki tujuan yang sama, yaitu berbaiat kepada Rasulullah SAW.

 

Wajah Rasulullah SAW berubah menjadi berseri-seri pada saat melihat kedatangan ketiga orang tersebut, kemudian beliau berkata. 

 

"Makkah telah melepas jantung-jantung hatinya kepada kita."

 

Orang yang lebih dahulu maju untuk berbaiat yaitu Khalid. Kemudian Amr menyusul dan berkata,

 

"Wahai Rasulullah. Aku akan berbaiat kepadamu dengan syarat Allah mengampuni dosa-dosaku yang terdahulu."

 

"Wahai Amr, berbaiatlah, karena Islam menghapus dosa-dosa yang sebelumnya," jawab Rasulullah SAW. 

 

Itulah kisah tentang sahabat Rasulullah SAW, Amr bin Ash masuk Islam yang kemudia akhirnya berbaiat dan pada saat itu Amr bin Ash mendedikasikan kecerdikan dan keberaniannya dirinya untuk agama Islam. 

 


Author

img-author

Ridho Nur Hidayatulloh

11 bulan yang lalu