Setelah memberikan bantuan biaya hidup berupa sembako, uang tunai dan perlengkapan mandi mencuci untuk Lidya (17), Rumah Yatim cabang Jawa Tengah kembali memberikan bantuan biaya hidup untuknya. Bantuan yang diberikan berupa uang tunai sebesar Rp. 27.000.000;
Bantuan tersebut diserahkan langsung di kediaman Lidya di Desa Pengabean, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal.
Raut wajah bahagia ditunjukan Lidya dan ibunya ketika menerima bantuan ini. "Alhamdulillah seneng banget bisa menerima bantuan sebanyak ini. Bantuan ini sangat berarti dan membantu kami. Terima kasih kepada para donatur yang telah memberikan bantuan ini. Semoga para donatur selalu diberikan kesehatan, rezeki yang berlimpah dan berkah, serta dimudahkan semua urusannya oleh Allah," tutur nya.
Lebih lanjut, Lidya mengatakan akan menggunakan bantuan ini untuk membeli sepeda motor dan biaya pendidikan masuk kuliah. "Aku pengen beli motor biar bisa dipakai pas kuliah dan kerja. Bantuan ini juga mau aku tabung untuk biaya kuliah nanti. Insya Allah nanti aku mau kuliah sambil kerja," ungkapnya.
Sementara itu, menurut penuturan Saefudin, kepala cabang Rumah Yatim Jawa Tengah, bantuan tersebut berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform. Bantuan diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan Lidya dan ibunya.
"Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk Lidya juga ibunya. Kami juga berharap bantuan ini bisa menambah semangat Lidya dalam menuntut ilmu, bekerja dan merawat ibunya yang sakit," ujarnya.
Saefudin mengucapkan banyak terima kasih kepada para donatur yang telah membantu Lidya melalui Rumah Yatim, ia bantuan ini bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur.
Diketahui, sejak ibunya sakit stroke, Lidya berjuang sendiri supaya bisa menyambung hidup, membiayai pengobatan ibu dan terus sekolah. Setiap pulang sekolah ia bergegas merawat ibunya, menyiapkan semua kebutuhan ibunya dan pergi bekerja sebagai buruh laundry.
Biasanya Lidya pergi ke tempat kerjanya menggunakan sepeda, nanti ia pulang larut malam dan melanjutkan kegiatannya mengurus ibu, beres-beres rumah dan belajar. Meski melelahkan, Lidya tidak pernah banyak mengeluh. Ia terus melakoni kegiatannya dengan penuh semangat.
Penghasilan yang didapat Lidya dari buruh Laundry tidak menentu setiap bulannya, tergantung banyak tidaknya pelanggan yang datang. Namun, seringnya penghasilan Lidya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan nya seperti membeli LKS perlengkapan sekolah.
Karena hal tersebut, Lidya seringkali meminjam uang ke bos nya supaya bisa membayar LKS, nanti uangnya dibayar ketika ia gajian. Kadang ia pun meminta ijin gajinya dibayar duluan supaya bisa membeli sembako maupun kebutuhan ibunya.
Sejak bayi, Lidya sudah menjadi anak yatim. Sejak saat itu ibunya bekerja sebagai asisten rumah tangga untuk memenuhi semua kebutuhan Lidya.
"Sejak ibu sakit, aku yang gantiin peran ibu, aku akan berusaha agar ibu bisa kembali sehat. Sekali lagi terima kasih Rumah Yatim dan para donatur atas bantuannya. Insya Allah aku akan lebih semangat lagi sekolah dan kerjanya. Semoga Allah membalas semua kebaikan Rumah Yatim dan para donatur," tutur Lidya.
Author
Sinta Guslia