Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Terdapat banyak sekali keistimewaan dan keutamaan di Bulan Muharram, salah satunya adalah puasa Tasu'a dan Asyura.
Puasa sunnah tasua dilakukan pada tanggal 9 Muharram. Sedangkan puasa asyura dilakukan pada tanggal 10 Muharram atau sehari setelah puasa tasua.Puasa tasu'a dan asyura hukumnya adalah sunnah. Artinya, seseorang akan mendapat pahala juga keutamaan besar jika mengerjakannya dan tidak mendapat apa-apa ketika tidak mengerjakannya.
Layaknya ibadah puasa lainnya, umat Islam hendaknya membaca niat puasa Tasu’a dan Asyura. Berikut ini bacaan niat puasa Tasu‘a.
Nawaitu shauma ghadin an ada i sunnatit Tasu‘a lillahi ta‘ala
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.”
Sementara itu, niat bacaan puasa Asyura ialah
“Nawaitu shauma ghadin an ada i sunnatil asyura lillahi ta ala.”
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”
Niat puasa Tasu’a dan Asyura bisa dikerjakan ketika mendadak berniat puasa sejak pagi hari. Menurut madzhab Syafii, kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib. Puasa sunnah seperti puasa Tasu‘a dan Asyura ini bisa dilakukan di siang hari selama puasa tersebut belum batal.
Adapun lafal niat puasa Tasu’a dan Asyura di siang hari yaitu:
“Nawaitu shauma hadzal yaumi an ada i sunnatit Tasu a awil asyura lillahi ta ala.”
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Tasu a atau Asyura hari ini karena Allah SWT.”
Demikian penjelasan terkait niat puasa Tasu’a dan Asyura. Semoga kita bisa melaksanakan kedua puasa ini agar mendapat banyak pahala dan keutamaannya.
Author
Sinta Guslia