Home / Rubrik / Berita

Mengurangi Beban Atminah, Ibu Tunggal Pencari Rongsokan yang Jadi Tulang Punggung Keluarga

gambar-headline
Yogyakarta Post Views: 16

Atminah (50) merupakan janda tulang punggung keluarga yang berprofesi sebagai pencari rongsokan dengan penghasilan antara 10 sampai 25 ribu perharinya.

Saat ini ia tinggal bersama anak bungsu dan orangtuanya yang sudah sakit-sakitan di sebuah rumah sederhana di Desa Sendangsari, Kecamatan Gahung, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Diketahui suami Atminah sudah meninggal 5 tahun lalu.

 

Setiap hari, Atminah bersama anak bungsunya Yulianto (6) berjalan kaki berkilo-kilo meter mencari rongsokan. Atminah terpaksa membawa sang anak bekerja karena tidak bisa meninggalkannya di rumah bersama orang tuanya yang sedang sakit. Ia pun belum menyekolahkan anaknya karena sang anak sebelumnya pernah mendapat perundungan dari teman-temannya.

"Anak saya gamau sekolah karena sering di ejek pas waktu sekolah TK. Sekarang dia ikut saya aja kerja, di rumah juga dia ga ada yang jaga," ungkapnya.

 

Selain harus memenuhi kebutuhan sehari-hari dan pengobatan kedua orangtuanya, Atminah pun harus memenuhi biaya pendidikan anak pertamanya yang tinggal di pesantren. Penghasilan Atminah yang kecil membuatnya sering sekali kesulitan memenuhi semua kebutuhan.

"Saya suka sedih dan pusing karena tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Kalau ada suami pasti dia bantu dan beban saya ngga berat," ujarnya 

 

Sebagai bentuk perhatian dan kepedulianya, Rumah Yatim cabang Yogyakarta memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai untuk Atminah. Bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id.

 

“Mudah-mudahan bantuan ini bisa mengurangi beban dan membantu memenuhi kebutuhan hidup bu Atminah dan keluarganya. Terima kasih kepada para donatur yang telah membantu bu Atminah melalui Rumah Yatim, semoga apa yang diberikan bisa menjadi kebaikan, keberkahan dan ladang pahala," tutur Jajang Khoeruman kepala cabang Rumah Yatim Yogyakarta. 

 

 

 


Author

img-author

Sinta Guslia

1 tahun yang lalu