Sosok tangguh datang dari Ananda (12), anak penjual serbet panci di Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.
Demi bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikannya, Ananda rela jualan serbet panci keliling setiap pulang sekolah. Rasa lelah dan lapar ia hiraukan demi bisa mendapat pundi-pundi uang untuk membeli sesuap nasi, bayar SPP dan kontrakan yang sudah menunggak berbulan-bulan.
Sejak orangtuanya bercerai empat tahun lalu, Ananda hanya tinggal berdua dengan neneknya. Kondisi neneknya sudah sakit-sakitan, sehingga sang nenek sudah tidak sanggup bekerja lagi.
"Ayah dan ibu sudah lama cerai, mereka sekarang pergi gatau kemana. Sampai sekarang mereka ga pernah ngasih kabar," ujar Ananda.
Ananda bercerita jika setiap pulang sekolah sampai menjelang magrib dirinya jualan serbet panci keliling. Sebelum jualan ia pergi ke pasar untuk membeli serbet, nantinya serbet itu ia jual seharga 5 ribu rupiah.
Agar bisa mendapat pelanggan banyak, Ananda rela jalan kaki berkilo-kilo meter. Ia jualan dengan kondisi belum makan siang dan belum minum, jika haus paling Nanda akan pergi ke masjid untuk meminum air keran.
Penghasilan yang didapat nanda tidak menentu, paling kecil 5 ribu dan paling besar 30 ribu. Penghasilan tersebut ia gunakan untuk membeli beras dan nabung untuk bayar SPP juga kontrakan.
"SPP aku nunggak banyak kak, aku harus segera membayarnya biar bisa terus sekolah. Tapi jangankan melunasi SPP, untuk makan saja aku dan nenek sering kesulitan. Belum lagi kontrakan yang menunggak juga, aku juga harus segera melunasinya sebelum diusir pemilik kontrakan," tuturnya.
Selama sekolah, Ananda jarang sekali membeli perlengkapan sekolah baru. Ia selalu menggunakan perlengkapan sekolah bekas yang diberikan tetangganya. Tidak hanya itu, Ananda pun hampir tidak pernah jajan di sekolah. Meskipun bgitu ia tidak pernah bolos sekolah, ia selalu semangat sekolah karena ingin menjadi anak yang pintar dan sukses.
Merespon hal tersebut, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan melalui tim relawannya memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai untuk Ananda. Bantuan tersebut berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id
Raut wajah bahagia ditunjukan Ananda ketika menerima bantuan ini. "Senang sekali bisa menerima bantuan dari para donatur Rumah Yatim, terima kasih. Insya Allah bantuan ini akan aku gunakan untuk membeli sembako, seragam baru, sepatu baru, alat tulis baru, bayar tunggakan kontrakan, bayar tunggakan SPP dan kalo ada sisa mau aku gunakan untuk modal jualan, biar aku jualan serbet nya banyak biar penghasilan aku banyak juga," papar Ananda.
Ia berharap kebaikan tim Rumah Yatim dan para donatur dibalas oleh Allah dengan sebaik-baiknya balasan. "Semoga Rumah Yatim semakin sukses, para donatur diberikan kesehatan, rezeki yang berlimpah dan berkah, serta dimudahkan semua urusannya oleh Allah," tandas Ananda.
Author
Sinta Guslia