Rumah Yatim cabang Yogyakarta terus menggulirkan beragam program bantuan untuk membantu warga prasejahtera yang hidup dalam keterbatasan ekonomi. Salah satu bantuan yang sudah digulirkan adalah bantuan biaya hidup.
Pada Kamis (24/10), bantuan biaya hidup disalurkan Rumah Yatim cabang Yogyakarta di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kegiatan penyaluran bantuan ini diadakan di kantor balai desa Umbulharjo, dihadiri langsung oleh Wisman selaku Kamituo atau Bagian Kesejahteraan Rakyat (KESRA) Desa Umbulharjo dan sejumlah Kepala dusun di Desa tersebut.
Menurut penuturan Sri salah satu relawan Rumah Yatim Yogyakarta, ada sebanyak 100 warga yang terdiri dari lansia, janda dan buruh tani menerima bantuan ini dengan penuh sukacita. Mereka semua berasal dari berbagai Dusun.
“Alhamdulillah kedatangan kami disambut antusias oleh para penerima manfaat. Pihak desa dan kepala Dusun pun sangat mengapresiasi kegiatan ini,” tuturnya.
Lebih lanjut, Sri mengatakan jika para penerima manfaat mengaku sangat bersyukur dan terbantu dengan adanya bantuan ini. "Kata mereka, bantuan ini datang diwaktu yang tepat, yakni disaat kondisi ekonomi sedang sulit. Mereka berharap kedepannya Rumah Yatim bisa kembali menyalurkan bantuan untuk mereka," ujarnya
Ia berharap bantuan ini bisa memberikan manfaat dan berkah untuk para penerima manfaat. “Mudah-mudahan dengan bantuan biaya hidup sedikitnya bisa meringankan beban ekonomi mereka. Terima kasih kepada pemerintah desa Umbulharjo yang telah membantu menyukseskan kegiatan ini. Mudah-mudahan kedepannya sinergi ini bisa terus terjalin dengan baik," ungkapnya.
Menjadi salah satu penerima bantuan, Ny Sokiron Sudiyono (60) warga dusun Plosorejo menyampaikan ribuan terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur yang telah memberikan bantuan ini.
"Semoga gusti Allah membalas semua kebaikan para donatur dan tim Rumah Yatim. Semoga para donatur diberikan kesehatan, rezeki yang berlimpah dan dimudahkan urusannya oleh Allah. Sukses terus untuk Rumah Yatim," ujarnya.
Author
Sinta Guslia