Home / Rubrik / Berita

Fenomena Lipstick Effect di Era Ekonomi Sulit

gambar-headline
Indonesia Post Views: 79

Fenomena lipstick effect saat ini menjadi sorotan di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Fenomena ini menunjukkan adanya kecenderungan masyarakat untuk terus membeli barang mewah dengan harga terjangkau, walaupun dalam situasi keuangan yang minim. 

 

Lipstik effect juga bisa dijelaskan dari sisi psikologis, saat keuangan individu tidak cukup atau sedang menurun, bukannya berhenti konsumtif secara total, namun individu masih mau membeli barang-barang tersier yang sifatnya tidak terlalu penting. 

 

Oleh karena itu walaupun kondisi perekonomian secara keseluruhan sedang sulit dan menurun akan tetapi kita melihat banyak konsumen yang memenuhi Coffee Shop, nonton konser, mengantri membeli HP terbaru dan lain sebagainya. 

 

Fenomena lipstick effect ini dapat dilihat ketika orang dalam kondisi tidak punya uang sekalipun masih ingin menikmati hidup dengan kesenangan sesaat, yaitu dengan membeli barang-barang tersier dengan harga yang terjangkau. 

 

Pengamat Ekonomi dari Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Asiroch Yulia Agustina menyatakan keprihatinannya terhadap fenomena ini. 

 

Seperti dilansir dari NU Online Jakarta, Asiroch menuturkan bahwa generasi muda belum mampu memahami dan mengatur perencanaan keuangan (financial planning) dengan baik.  

 

"Mereka terjebak dengan gaya hidup Fear Of Missing Out (FOMO) dan You Only Live Once (YOLO), yang menyebabkan seseorang merasa tertinggal apabila tidak mengikuti tren," ujar Asiroch. 

 

Fenomena lipstick effect ini juga semakin diperparah dengan perilaku konsumtif yang dimotivasi oleh kebutuhan validasi di media sosial.

 


Author

img-author

Ridho Nur Hidayatulloh

6 bulan yang lalu