Sungguh malang nasib Fadlhi (11), bocah tangguh yang sering disapa Lulung ini. Ia diterlantarkan oleh kedua orang tuanya sejak masih kecil.
Sejak saat itu, sampai saat ini Fadlhi tinggal bersama kakeknya Majido (62) disebuah rumah sederhana di Jalan Abu Bakar Lambogo, Kelurahan Barabaraya Selatan, Kecamatan Makassar, Kota Makassar.
Bersama kakeknya, Fadlhi hidup dalam kondisi ekonomi yang terbatas. Tidak hanya kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Fadlhi pun kesulitan untuk sekolah dan berobat.
"Fadlhi belum pernah merasakan bangku sekolah dan ia pun belum pernah memeriksakan kondisi tubuhnya yang mengalami kesulitan bergerak dibagian kaki dan tangan sebelah kanan, serta mata kanan yang rabun dan sering berair. Fadlhi sangat ingin sekolah dan berobat supaya bisa beraktivitas seperti anak lainnya, namun kondisi ekonomi yang terbatas membuatnya harus mengurungkan keinginannya tersebut," tutur Adam, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Fadlhi bekerja sebagai pencari rongsokan dengan penghasilan antara 5 sampai 10 ribu rupiah perharinya. Kakek Fadlhi yang sepuh dan sakit-sakitan sudah tidak sanggup lagi bekerja, untuk membantu cucunya ia hanya bisa membantu membersihkan hasil rongsokan sebelum dijual ke pengepul.
Penghasilan Fadlhi setiap harinya hanya cukup untuk membeli sebungkus nasi saja, nantinya nasi tersebut ia makan bersama kakeknya. Dalam sehari, Fadlhi dan kakeknya hanya makan sehati sekali saja.
Untuk membantu Fadlhi, Rumah Yatim cabang Sulawesi memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai. Bantuan ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id .
"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur sudah diberikan kepada Fadlhi, ia dan kakeknya begitu terharu dan bahagia ketika menerima bantuan ini. Kata Fadlhi baru kali ini dirinya menerima bantuan dengan jumlah yang banyak. Sembari menangis Fadlhi dan kakeknya mengucapkan terima kasih dan mendoakan untuk kebaikan Rumah Yatim dan para donatur," tutur Adam.
Ia berharap bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah juga bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup Fadlhi dan kakeknya. "Semoga dengan bantuan ini Fadlhi bisa memeriksakan kondisinya ke dokter, Fadlhi dan kakeknya juga bisa makan sehari tiga kali dengan makanan yang bergizi, semoga apa yang dibutuhkan Fadlhi bisa terpenuhi dengan Bantuan ini" paparnya.
Adam mengucapkan banyak terima kasih kepada semua donatur yang telah membantu Fadlhi melalui Rumah Yatim, ia berharap bantuan ini bisa menjadi berkah, kebaikan dan ladang pahala untuk para donatur.
Author
Sinta Guslia