Home / Rubrik / Berita

Kembali Memberikan Perhatian Pada Farhan, Anak Terlantar di Makassar yang Bertahan Hidup dengan Memulung

gambar-headline
Sulawesi Selatan Post Views: 18

Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan kembali menyambangi kediaman Farhan (13), anak tangguh yang diterlantarkan orang tua dan bertahan hidup dengan memulung di Jalan Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

 

Dalam sambangannya, Rumah Yatim memberikan bantuan biaya hidup tahap kedua untuknya. Bantuan berupa uang tunai ini berasal dari aksi penggalangan dana Rumah Yatim secara daring di platform donasionline.id . Diberikan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup dan pendidikan Farhan.

"Alhamdulillah bantuan biaya hidup amanah dari para donatur sudah diberikan kepada Farhan. Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah dan bisa memenuhi kebutuhan hidup Farhan di bulan Ramadhan ini," ungkap Adam, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan.

Ia berharap bantuan ini bisa menjadi ladang pahala, kebaikan dan berkah untuk para donatur yang telah memberikan bantuan ini.

 

Sejak diterlantarkan kedua orang tuanya sejak bayi, Farhan tinggal dan dirawat oleh tetangganya Bombong (55) disebuah rumah sederhana di Jl. Borong, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Farhan saat ini lebih mengenal Bombong daripada kedua orang tuanya sendiri. Ia pun menganggap Bombong seperti bibinya sendiri.

Bersama Bombong, Farhan hidup dengan penuh kesederhanaan. Ia pun tumbuh menjadi anak yang mandiri, tangguh dan memiliki jiwa tanggung jawab yang tinggi.

 

Diketahui Bombong sehari-harinya bekerja sebagai buruh penjaga warung dengan upah 20 ribu per hari. Upah ini seringkali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tidak tega melihat Bombong berjuang sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Farhan berinisiatif membantu dengan bekerja sebagai pemulung. Setiap pulang sekolah, ia selalu pergi keliling desa dan jalanan untuk mencari barang bekas seperti botol bekas dan kardus bekas. Penghasilan yang didapatnya tidak banyak yakni 9 ribu per tiga harinya.

Hidup tanpa kasih sayang orang tua membuat Farhan sering dilanda kesedihan dan rasa iri. Ia ingin merasakan bagaimana diperhatikan orang tua, dibelikan seragam, sepatu dan perlengkapan sekolah oleh orang tua dan diberi nasihat ketika berbuat kesalahan.

 

 


Author

img-author

Sinta Guslia

1 tahun yang lalu