Wahyu merupakan sosok anak yang tangguh dan mandiri. Diusianya yang masih sangat kecil yakni 12 tahun, ia sudah mengerti bagaimana susahnya mencari uang.
Setiap pulang sekolah, anak tangguh ini selalu bergegas jualan air mineral keliling di jalan raya maupun pasar. Bisanya ia jualan sampai sore dan mendapat penghasilan yang tidak menentu, tergantung banyak tidaknya botol air mineral yang terjual.
Nantinya penghasilan yang didapat Wahyu digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, bayar SPP, bayar sewa rumah dan kebutuhan lainnya.
Saat ini Wahyu tinggal bersama adik dan neneknya yang sudah sepuh. Ayah Wahyu sudah meninggal dunia beberapa tahun lalu, sementara ibunya pergi merantau dan tidak ada kabar sampai saat ini.
Menurut penuturan Adam, salah satu relawan Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan, penghasilan yang didapat Wahyu dari jualan air mineral sangat tidak menentu, seringnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Wahyu sudah beberapa bulan ini menunggak bayar kontrakan dan SPP, kata dia penghasilannya hanya cukup untuk makan saja, Wahyu ingin sekali membayar semunya agar ia, adik dan neneknya masih tinggal di kontrakan dan ia bisa tetap sekolah," tuturnya.
Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap Wahyu, Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan memberikan bantuan biaya hidup berupa uang tunai. Bantuan ini diberikan langsung di kediaman Wahyu di Kampung Karungerassa, Kelurahan Romanga, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.
Diharapkan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat, berkah serta bisa membantu memenuhi kebutuhan hidup Wahyu dan keluarganya.
"Alhamdulillah terima kasih Rumah Yatim dan donatur atas bantuannya, saya tidak menyangka akan menerima bantuan ini. Bantuan ini sangat berarti dan membantu kami, semoga Allah membalas semuanya," ucap Wahyu.
Author
Sinta Guslia