Osteoporosis merupakan kondisi berkurangnya kepadatan tulang sehingga menyebabkan tulang menjadi keropos dan gampang retak atau patah. Kondisi ini jarang memunculkan gejala dan biasanya orang baru menyadari pada saat penderitanya mengalami cedera.
Osteoporosis juga sering dialami oleh wanita dewasa yang akan menjalani masa menopause. Walaupun seperti itu tidak menutup kemungkinan anak-anak dan orang dewasa muda juga harus waspada karena bisa saja mengalaminya.
Penderita osteoporosis akan gampang mengalami cedera di beberapa bagian, seperti diantaranya retak tulang pinggul, retak tulang belakang, retak tulang lengan, retak tulang pergelangan tangan dan letak tulang panggul.
Namun Apa yang menjadi penyebab osteoporosis?
Dengan bertambahnya usia kepadatan dan fungsi tulang seseorang akan semakin menurun. Sehingga membuat tulang akan gampang keropos. Akan tetapi hal tersebut tidak berarti setiap lansia akan menderita osteoporosis.
Beberapa faktor penyebab mudah terkena osteoporosis yaitu seperti kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol, kurangnya berolahraga, penggunaan obat-obatan, kekurangan kalsium dan vitamin D, hormon estrogen rendah pada wanita, hormon testosteron rendah pada pria dan lain-lain. Kemudian faktor risiko osteoporosis yang tidak bisa dimodifikasi yaitu berjenis kelamin wanita, usia di atas 40 tahun, wanita dengan tubuh yang kurus dan kecil, mempunyai riwayat osteoporosis dari keluarga dan pernah mengalami patah tulang.
Untuk cara mencegah Osteoporosis terdapat beberapa cara yang bisa kita lakukan, yakni sebagai berikut.
Melakukan diet sehat dengan mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan kalsium dan vitamin D. Usahakan penuhi kebutuhan kalsium sebanyak 1000 mg per hari dan vitamin D sebanyak 400 sampai 800 IU per hari. Beberapa contoh asupan yang kaya akan kalsium dan vitamin D yaitu sereal, susu dan yoghurt.
Kemudian kita harus rutin berolahraga agar mendapatkan tubuh yang sehat dan tulang pun menjadi sehat.
Harus menerapkan gaya hidup sehat seperti menghentikan kebiasaan merokok dan jangan minum alkohol.
Pencegahan sebaiknya dilakukan sedini mungkin, karena lebih baik mencegah daripada mengobati.
Author
Ridho Nur Hidayatulloh