Rumah Yatim cabang Sulawesi Selatan pada Kamis (25/1) tadi, menyalurkan bantuan melalui program Dakwah ke Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) Rahmatia.
Bantuan berupa Al-Qur'an sebanyak 15 buah, iqra 20 buah, meja nggaji 6 buah dan santunan uang tunai ini langsung diserahkan tim relawan Rumah Yatim Sulsel di pelataran TPA Rahmatia, Pulau Barrang Caddi, Kecamatan Kepulauan Sangkarang, Kota Makassar.
Sebagai perwakilan penerima bantuan, ustadzah Rahmania mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Yatim khususnya para donatur yang telah memberikan bantuan ini.
“Saya selaku pengajar juga putri dari bu Rahmatia mengucapkan terima kasih kepada Rumah Yatim dan para donatur, semoga dibalas kebaikannya oleh Allah, dimudahkan dalam segala urusannya dan semoga selalu diberikan kesehatan dan kelancaran rezekinya, aamiinn” ucapnya
Sementara itu, salah satu relawan Rumah Yatim Sulawesi Selatan, Adam mengatakan jika penyaluran bantuan ini merupakan hasil pengumpulan dana di portal crowdfunding milik Rumah Yatim , donasionline.id . Bantuan ini diberikan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di TPA.
"Mudah-mudahan bantuan ini bisa memberikan banyak manfaat dan berkah untuk para pengajar dan anak didik TPA. Mudah-mudahan juga bantuan ini pun bisa menjadi berkah, kebaikan dan amal jariyah untuk para donatur," ujarnya.
Diketahui, TPA Rahmatia sudah berdiri sejak 23 tahun lalu. TPA ini merupakan tempat belajar Al-Qur'an pertama di Pulau Barrang Caddi. Saat ini sudah ada 40 anak dari tingkat pra sekolah sampai menengah pertama belajar Al Qur’an disana.
Meskipun sudah berdiri lama, TPA yang hanya berukuran 3 x 1 meter ini belum memiliki bangunan juga sarana prasarana yang memadai.
"TPA Rahmatia hanya beratapkan terpal saja, Al Qur’an dan iqra disana pun sudah rusak dan jumlahnya sangat sedikit, sehingga ketika belajar anak-anak harus bergantian menggunakannya," ungkap Adam.
Ia melanjutkan, mayoritas anak didik di TPA berasal dari keluarga dhuafa sehingga Rahmatia selaku pendiri TPA tidak pernah memungut biaya kepada orang tua anak. Meskipun belajar Al-Qur'an harus bergantian, berdempetan dan menggunakan Al Quran seadanya, anak-anak disana selalu semangat belajarny.
"Bu Rahmatia tidak pernah memungut biaya kepada anak didiknya dikarenakan penghasilan orang tua anak dari nelayan tidak menentu dan kecil," katanya.
Adam berharap bantuan ini bisa meningkatkan semangat belajar Al-Qur'an anak-anak disana.
Author
Sinta Guslia