Social jet lag terjadi pada saat kita begadang kemudian tidur larut malam, biasanya terjadi di akhir pekan, dibandingkan di hari kerja ataupun hari sekolah. Apabila kita mengubah jam tidur dari hari ke hari akan mempengaruhi ritme sirkadian tubuh atau jam internal alami kita.
Manusia sendiri mempunyai irama sirkadian yang merupakan pengaturan waktu pada tubuh, kapan harus melaksanakan aktivitas dan kapan harus beristirahat. Irama sirkadian pada masing-masing orang beragam, tergantung kepada genetik dan pengaruh lingkungannya.
Pada anak di hari pertama masuk sekolah mungkin merasa malas dan cepat lelah. Padahal di hari sebelumnya istirahatnya telah tercukupi atau bahkan bersenang-senang ketika liburan, kondisi seperti itu biasanya dikatakan sebagai social jet lag.
Sosial jet lag dapat mempengaruhi tubuh, sama seperti jet lag ketika berpergian. Ketika kita memundurkan jam tidur, tubuh kita terasa seperti ada di zona waktu yang berbeda, hal tersebut bisa menyulitkan kita untuk tertidur.
Pada saat liburan anak sering berada di rumah, jadwal anak pun menjadi berubah dengan banyak anak yang tidur dan bangun lebih larut dibandingkan di hari normal. Ketika jadwal tidur anak tidak sesuai dengan jadwal sosialnya, fenomena social jet lag akan terjadi. Kita mungkin pernah merasakan jet lag ketika perjalanan melewati zona waktu, penyebab biologis dari sosial jet lag sama saja dengan jet lag yang sebenarnya, hal tersebut bisa mengakibatkan kurang tidur dan gampang menimbulkan rasa tersinggung di siang hari pada anak kita dan juga bisa mengakibatkan regresi tidur.
Social jet lag juga berpengaruh terhadap kesehatan seperti bisa mengakibatkan menambahnya berat badan dan penyakit kronis. Social Jet Lag dihubungkan dengan beberapa masalah kesehatan kronis. Perubahan tersebut karena jam tidur yang tidak teratur akan mengakibatkan perubahan sistem peredaran darah dan bisa mempengaruhi tingginya risiko penyakit kardiovaskular.
Sosial jet lag juga dihubungkan dengan resiko diabetes dan obesitas. Terdapat studi tahun 2019 menemukan relasi antara sosial jet lag pada remaja dan peningkatan risiko obesitas.
Social jet lag juga mempengaruhi waktu sekresi hormon dan aktivitas sel kekebalan dalam tubuh. Perubahan tersebut mungkin berhubungan mengenai faktor meningkatnya risiko penyakit kronis dan obesitas.
Social jet lag juga akan mempengaruhi terhadap kinerja akademik, penting bagi kita memperhatikan bahwa anak, remaja dan dewasa muda termasuk kelompok yang paling beresiko menderita sosial jet lag yang mana artinya kemampuan mereka saat mempelajari informasi baru di sekolah bisa terpengaruhi oleh kebiasaan tidur mereka.
Sebaiknya untuk mengurangi sosial jet lag pada anak, cobalah atur waktu tidur anak dari mulai tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap harinya.
Author
Ridho Nur Hidayatulloh